Ilustrasi Kuliner Indonesia. (Foto: Istimewa/NusaBali.com)

MNEWS.co.id – Ubud, Bali, merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Selain memiliki keindahan alam yang mempesona, Ubud juga dikenal sebagai destinasi wisata gastronomi yang menawarkan berbagai kuliner khas Bali yang lezat dan menggugah selera.

Melihat potensi wisata gastronomi yang dimiliki Ubud, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus mendorong pengembangan wisata gastronomi di Ubud.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) melalui kegiatan workshop yang digelar oleh Pusat Pengembangan (Pusbang) SDM Kemenparekraf/Baparekraf sebagai upaya menyusun strategi penguatan dan pengembangan wisata gastronomi di Ubud.

“Salah satu tujuan penyusunan strategi pengembangan wisata gastronomi di Ubud ini yakni untuk mendorong perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja. Serta mengembangkan wisata minat khusus gastronomi yang inklusif dan berkelanjutan juga untuk membangun jejaring kemitraan yang kuat. Ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung promosi kuliner Indonesia di tingkat nasional dan internasional,” Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dikutip MNEWS.co.id dari laman Kemenparekraf.

Sementara itu, Plt. Kepala Pusbang SDM Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, mengungkapkan wisata gastronomi merupakan implementasi dari pariwisata inklusif yang melibatkan berbagai stakeholder dan aktivitas terkait lainnya. Seperti mengunjungi produsen lokal, berpartisipasi dalam festival makanan, menghadiri kelas memasak, mengunjungi pusat pendidikan, menikmati makanan tradisional, dan sebagainya.

Terlebih, Ubud telah dipilih oleh UNWTO sebagai Destinasi Gastronomi dan diresmikan secara simbolis pada Rakornas Parekraf 2023 di Bandung 13 Desember 2023 lalu. Sehingga, potensi ini perlu dikembangkan lebih jauh dengan menggandeng seluruh Poltekpar di bawah koordinasi Kemenparekraf, khususnya Poltekpar NHI Bandung yang memiliki Centre of Excellent bidang gastronomi.

“Workshop yang dilaksanakan secara hybrid ini diharapkan dapat memperkuat kajian pengembangan center of excellent Poltekpar, memberikan kontribusi baik bagi kebijakan pengembangan wisata minat khusus yaitu gastronomi di Indonesia serta membangun kolaborasi ke depan,” kata Dewi.