Ilustrasi IKM Perempuan. (Foto: Antara)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta bersama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) DKI Jakarta memberikan pelatihan kepada pelaku usaha industri kecil menengah (IKM). Pelatihan kepada 100 perempuan pelaku IKM ini juga bekerja sama dengan Komunitas Perempuan Bekerja dan Bersinar (PIJAR).

“UMKM merupakan ujung tombak dalam perekonomian yang sebagian besar pelaku usaha tersebut adalah kaum perempuan. Untuk itu pelatihan dilakukan dengan pendampingan dan pemberian modal agar pelatihan ini berkelanjutan,” kata Ketua IWAPI DKI Jakarta, Endah Ansoroeddin.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, tercatat sebanyak 99 persen dari total unit usaha ekonomi adalah UMKM dengan 50 persen di antaranya dikelola atau dimiliki oleh perempuan pada 2014-2018. Data Sensus Ekonomi 2016 mencatat, perempuan banyak bergerak pada tiga sektor yakni fesyen, kuliner, dan kriya.

Namun masa pandemi Covid-19 telah memberi pukulan cukup berat pada perekonomian termasuk bagi sektor UMKM. Survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap UMKM menunjukkan bahwa 94 persen usaha mengalami penurunan penjualan, bahkan lebih dari 40 persen UMKM dari berbagai kelas usaha mengalami penurunan penjualan lebih dari 75 persen.

Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Bidang Perindustrian Rainer Tobing menyebut bahwa kegiatan pelatihan UMKM yang diselenggarakan bersama dengan komunitas Pijar ini telah berlangsung sejak 2020 dan akan terus dilakukan secara berkesinambungan. Saat ini lebih dari 400 binaan IKM Kadin DKI Jakarta telah mengikuti pelatihan ini.

Kegiatan ini akan memberikan pelatihan memasak yang dipandu langsung oleh Chef dari Mariza Foods secara daring. Tak hanya mendapatkan pelatihan, para peserta ini juga akan mendapatkan pendampingan serta permodalan dari komunitas Gandeng Tangan sehingga dampak dari pelatihan ini terasa bagi masyarakat luas.

Founder komunitas Pijar Regina Vianney Ayudya mengungkapkan, program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan industri kecil menengah ini diharapkan membuat pelaku IKM bisa tanggap dan mandiri secara finansial. Selain bisa meningkatkan kapasitas usahanya, upaya ini bisa turut mendukung perekonomian.

“Semakin banyak pihak yang terlibat dalam menumbuhkan industri kecil dan menengah terutama untuk kaum perempuan, maka akan semakin baik untuk menumbuhkan perekonomian kita, sehingga kaum perempuan mendapatkan penghasilan melalui industri rumahan namun tetap bertanggung jawab terhadap keluarga,” pungkasnya.