Bantu UMKM Lindungi Data Konsumen di Era Go Digital
Ilustrasi

MNEWS.co.id – Di era digital saat ini, perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita menjalankan bisnis. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tidak terkecuali dari dampak teknologi ini.

Meskipun teknologi telah membuka peluang baru, perkembangannya juga membawa risiko yang lebih besar, termasuk ancaman siber.

Perusahaan keamanan siber Kaspersky dalam laporan terbarunya mengungkapkan bahwa ancaman siber yang ditujukan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia semakin meningkat selama paruh pertama tahun 2023.

Menurut laporan tersebut, penjahat siber terus menargetkan sektor UMKM, termasuk di Indonesia, dengan berbagai taktik canggih. 

Pelaku UMKM pun perlu mengetahui beberapa ancaman siber yang mengintai dan bagaimana mereka dapat menghadapinya.

Ancaman siber adalah serangan atau kejahatan yang dilakukan melalui dunia maya, dengan tujuan merusak, mencuri data, atau merampas aset digital.

Baca Juga: Ancaman Kejahatan Siber Meningkat ke UMKM Indonesia

Beberapa ancaman siber yang sering mengintai pelaku UMKM antara lain:

  1. Malware: Program jahat yang dapat merusak sistem komputer dan mencuri data rahasia.
  2. Phishing: Upaya memperoleh informasi pribadi atau login dengan menyamar sebagai entitas tepercaya.
  3. Ransomware: Program yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk mendapatkan kuncinya.
  4. Serangan DDoS: Penyerang berusaha membuat situs web UMKM tidak tersedia dengan membanjiri lalu lintas internet.
  5. Pencurian Identitas: Pelaku siber mencuri identitas pelanggan atau pemilik bisnis UMKM

Dalam menghadapi ancaman kejahatan siber, pelaku UMKM pun dapat mempersiapkan diri dengan beberapa cara berikut ini:

  1. Pemahaman Dasar Keamanan Siber: Pelaku UMKM harus memiliki pemahaman dasar tentang ancaman siber dan praktik keamanan siber yang baik.
  2. Lindungi Data: Pastikan data penting Anda aman dengan mengenkripsi data, melakukan pencadangan reguler, dan mengatur izin akses yang tepat.
  3. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan: Instal perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi sistem Anda.
  4. Kesadaran Karyawan: Latih karyawan Anda tentang ancaman siber dan cara menghindarinya, termasuk dalam hal email phishing.
  5. Pemantauan Aktivitas Jaringan: Aktif memantau aktivitas jaringan Anda untuk mendeteksi ancaman siber lebih cepat.
  6. Keamanan Password: Pastikan penggunaan kata sandi yang kuat dan ubah secara berkala.
  7. Update Perangkat Lunak: Selalu update sistem operasi dan perangkat lunak keamanan untuk mengatasi kerentanan terbaru.
  8. Penggunaan VPN: Gunakan Virtual Private Network (VPN) untuk melindungi komunikasi dan data saat berada di jaringan publik.
  9. Layanan Keamanan Eksternal: Pertimbangkan untuk menggunakan layanan keamanan eksternal yang dapat membantu melindungi bisnis Anda.
  10. Reaksi Cepat: Jika terjadi pelanggaran keamanan, tindak cepat dengan mengisolasi serangan dan mengidentifikasi dampaknya.

Ancaman siber bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, penting bagi UMKM di Indonesia untuk selalu siap menghadapinya. Dengan praktik keamanan yang baik dan pemahaman yang mendalam tentang ancaman siber, UMKM dapat melindungi bisnis mereka dari risiko tersebut.