Perajin sepatu cetak bahan alami (ecoprint) mengunggah foto produknya di pasar digital di rumah produksi Madukara, Malang, Jawa Timur. (Foto: Ari Bowo Sucipto)

Jakarta, MNEWS.co.id – Founder dan CEO Young On Top Billy Boen menyarankan pelaku usaha agar tetap ‘go digital’ atau melakukan pemasaran melalui online secara fokus untuk bisa bertahan selama masa pandemi.

“Saran saya, pengusaha mau bentuknya kaya gimana, mau jual jasa, barang, keripik, kopi, apapun harus masuk ke digital,” kata Billy.

Billy mengatakan salah satu sisi positif dari pandemi COVID-19 adalah mempercepat proses digitalisasi yang sebelumnya diperkirakan membutuhkan waktu lima sampai enam tahun, kini hanya dalam masa tiga sampai empat bulan.

Ia menambahkan bahwa salah satu hal yang membuat pelaku usaha dapat bertahan selama masa pandemi yaitu dengan melakukan pemasaran melalui media digital, di saat pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.

Billy mengakui bahwa situasi dan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia mulai menurun dilihat dari kasus aktif hingga status keparahannya. Kendati demikian, Ia menekankan bahwa pandemi belum berakhir dan masih diselimuti ketidakpastian akan berlangsung sampai kapan. Oleh karena itu Ia menyarankan agar pelaku usaha harus tetap bertahan melalui digitalisasi.

“Jadi untuk teman-teman pengusaha yang pertama jaga keuangan, kedua digital habis-habisan. Karena memang dengan digital, usaha bisa bertahan,” kata Billy.

Ia mencontohkan pelaku UMKM kopi yang dibimbingnya di Yogyakarta masih bisa tetap memperoleh penghasilan melalui penjualan daring, di saat tokonya tidak mendapatkan pemasukan sepeserpun dari toko luring.

Selain itu, Billy juga menyarankan agar pelaku usaha untuk tetap bertahan dengan menjaga kondisi keuangan perusahaan setidaknya sampai semester I 2022. Hal itu dikarenakan ketidakpastian akan pandemi COVID-19 akan berakhir atau berubah menjadi status endemi.

Sebelumnya pada awal pandemi pada April 2020, Billy menyarankan pada kalangan pengusaha untuk setidaknya memiliki dana darurat untuk mempertahankan usahanya hingga Desember 2021. Namun melihat kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, Ia meralat prediksinya untuk bisa bertahan setidaknya hingga semester I-2022.