Ilustrasi Pelaku IKM. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) berharap pemerintah terus membantu sektor tersebut agar bisa berjalan maksimal. Salah satunya bimbingan dalam menjalankan usaha. 

“Karena tidak semua pelaku IKM mampu,” kata Ani Murdiati yang merupakan salah satu pelaku IKM Pendiri Kopi Selera Kita, saat Peluncuran Kampanye #SemuanyaAdaDisini secara virtual pada Rabu (1/7/20).

Ani mengatakan  bahwa bimbingan diperlukan karena IKM mempunyai akses pasar terbatas, baik lokal maupun ekspor. Distribusi industri kecil terbilang lemah bahkan tidak punya. Hanya saja, distribusi penting untuk masuk pasar. 

Oleh karena itu, para pelaku IKM berharap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mendukung IKM melalui berbagai program sekaligus menggunakan produk industri kecil menengah. “Pemerintah membeli produk IKM, itu yang kami butuhkan,” tambahnya.

Ia menyatakan, kualitas produk IKM mampu bersaing. Produk tersebut pun sudah memiliki barcode, sertifikasi halal, serta sesuai standar ritel besar.

Pemerintah sendiri saat ini fokus mendorong IKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masuk ke ekosistem digital atau marketplace. Direktur Jenderal IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan, Kemenperin sejak 2017 sudah ajak IKM melek digital lewat E-smart IKM.

“Ini program sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada,” kata Gati.

Ada beberapa tujuan program tersebut, di antaranya meningkatkan akses pasar IKM melalui pemasaran online. Hanya saja Kemenperin mencatat, nilai transaksi atau total penjualan E-smart IKM berdasarkan komoditi unggulan 2017 sampai 2019, baru sekitar Rp 3,2 miliar. 

“Ini PR kita bersama, kenapa cuma segini (Rp 3,2 miliar)? Yang mana yang harus dibereskan? Sistemnyakah? Pelatihannyakah? Atau bahan bakunya?” ujar Gati. 

Gati menambahkan, kini pemerintah meluncurkan kampanye #SemuanyaAdaDisini demi mendukung produk lokal, khususnya produksi IKM. Pesan yang ingin disampaikan kampanye ini adalah Indonesia mampu membuat produk berkualitas. Kampanye yang bekerja sama dengan sejumlah e-commerce tersebut akan berlangsung pada 1 Juli sampai 15 Juli 2020.