Pelaku UMKM Yogyakarta. (Foto: Dok. Diskop UKM Gunungkidul)

Yogyakarta, MNEWS.co.id – Dinas Koperasi UKM Gunungkidul mendata ada sebanyak 20.846 usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terkena dampak penyebaran Corona. Dampak yang paling terasa yakni penurunan omzet pendapatan selama pandemi berlangsung.

Sih Supriyana, Sekretaris Dinas Koperasi UKM Gunungkidul mengatakan sejak ada instruksi dari Pemerintah Pusat jajarannya langsung mendata UMKM yang terdampak Corona. Hasilnya ada sekitar 20.846 UMKM yang terdampak pandemi ini.

Supriyana menjelaskan akibat adanya pandemi COVID-19 pendapatan para pelaku usaha jauh berkurang. Sektor kerajinan dan fesyen menjadi yang paling terdampak, selain itu proses pendataan juga tidak lepas dari adanya rencana bantuan bagi sektor usaha yang terkena dampak COVID-19

Ia menambahkan data yang terkumpul masih disaring lagi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya dobel bantuan bagi pelaku usaha.

 “Untuk di Yogyakarta ada program pembuatan masker sebanyak 617.000 lembar. Untuk UMKM di Gunungkidul nantinya juga mendapat jatah karena jumlahnya dibagi merata di seluruh Yogyakarta,” katanya.

Pemda Yogyakarta juga menggagas pembuatan abon ayam. Supriyana optimistis mendapatkan banyak bantuan karena dari sisi potensi memiliki bahan baku yang memadai. Selain rencana bantuan dari pemerintah, para pelaku usaha juga diminta berinovasi agar bisa terus bertahan di tengah krisis yang melanda.

“Selama pandemi sudah banyak keluhan yang disampaikan dan sudah ada rencana program bantuan. Pelaku usaha harus menjawab tantangan dari permasalahan ini,” ungkapnya.