Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2022 di Jakarta, Senin 3 Januari 2022 (Foto: dok. OJK)

Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso membeberkan sejumlah fokus pengembangan industri pasar modal Tanah Air di tahun 2022.

Pertama, adalah penerapan bursa karbon dan implementasi ekonomi hijau yang turut didukung dengan taksonomi hijau. Sejalan dengan itu, OJK juga akan mengoptimalisasi indeks bursa berbasis Environtment, Social & Governance (ESG).

Kedua, OJK akan memperluas basis emiten melalui sekuritisasi aset dan pembiayaan proyek strategis. Mengakomodir perusahaan startup berbasis teknologi untuk melakukan penawaran umum dan terus meningkatkan literasi dan edukasi bagi investor ritel.

Wimboh menjelaskan sepanjang tahun 2021 nilai penawaran umum di pasar modal sudah mencapai Rp363 triliun, naik signifikan dari tahun 2020 yang sebesar Rp118 triliun. Nilai ini juga telah melampaui penyaluran kredit perbankan sepanjang 2020 senilai Rp228 triliun. Salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan adalah sektor teknologi dan keuangan.

“Sektor teknologi dan keuangan akan menjadi engine growth bursa kita ke depan,” kata Wimboh.

Lalu fokus ketiga adalah perluasan dan percepatan pelaku UMKM untuk masuk ke pasar modal domestik melalui platform Securities Crowdfunding. Keempat, pengembangan instrumen derivatif untuk indeks saham, suku bunga, dan instrumen derivatif nilai tukar.

Dan yang terakhir, adalah mengenai percepatan pengembangan infrastruktur Central Counterparty Clearing house (CCP) yang menjadi terobosan penting bagi pendalaman pasar keuangan.

“Kebijakan tersebut tidak akan efektif apabila tidak ada sinergi dari semua pemangku kepentingan sehingga kami mengundang untuk kita bersama-bersama bekerja sama bersama kami,” pungkasnya.