Abraham Viktor, Head of Strategy and Innovation Lab OVO saat peluncuran 'OVO Pay Later' di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (10/5/19). (Foto: Tiivan Rahmat)
Abraham Viktor, Head of Strategy and Innovation Lab OVO saat peluncuran 'OVO Pay Later' di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (10/5/19). (Foto: Tiivan Rahmat)

Jakarta, MNEWS.co.id – Dompet digital OVO telah menjadi pilihan bagi pengguna dalam menyimpan dana serta melakukan transaksi secara non tunai. Tak hanya transaksi, OVO juga dimanfaatkan pengguna untuk melakukan transfer antar bank tanpa harus khawatir dikenakan biaya.

Namun, PT Visionet Internasional (OVO) mengumumkan transfer gratis ke semua bank melalui OVO akan berakhir pada Desember. Mulai tanggal 12 Desember 2019, transfer bank melalui OVO akan dikenakan biaya Rp2.500 per transfer.
 
Biaya di platform dompet digital itu sendiri dipastikan akan bersifat permanen, sebab OVO juga menyampaikan informasi “Berlaku sampai 31 Dec 2020”. Meski demikian, pihak OVO belum memberi komentar resmi terkait kebijakan baru ini. Akun Instagram @ovo_id yang biasanya menyampaikan pembaruan aplikasi Ovo pun terpantau belum mengunggah informasi terkait biaya ekstra tadi.
 
Terlepas dari itu, seluruh transaksi di Ovo, seperti transfer ke sesama pengguna akan tetap gratis tanpa biaya tambahan.  Belum diketahui mana yang benar lantaran pihak OVO belum memberikan kejelasan atas informasi ini. 
 
Pada tahun 2017, OVO mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia untuk menghadirkan layanan dompet digital. Agar meluaskan pangsa pasarnya, OVO menggandeng Tokopedia dan Grab. Dalam perjalanannya, OVO menjadi salah satu fintech besar di Indonesia. Sepanjang tahun 2018 saja, OVO mengklaim sudah menjalankan 1 miliar kali transaksi.
 
Kini, startup yang identik dengan warna ungu itu sudah menjadi salah satu dari lima unicorn asal Indonesia bersama Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. OVO juga menjadi sistem pembayaran digital untuk aplikasi Tokopedia dan layanan ride-hailing Grab.