MNEWS.co.id – Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya soal menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak, tetapi juga menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk berkembang.
Langkah ini tidak hanya untuk memastikan akses terhadap makanan sehat, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal agar semakin berdaya saing dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebutkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus melibatkan UMKM daerah.
Menteri Maman mengatakan jika Badan Gizi Nasional telah menyiapkan beberapa skema dan pola dalam pelaksanaan program MBG.
Program MBG itu sudah dilakukan uji coba, tentunya, skema pola sistem apapun dalam program MBG itu harus memberdayakan UMKM di daerah masing-masing.
“Misalkan kebutuhan beras, sayur-sayuran, daging atau kebutuhan apapun itu. Hal ini yang akan kami dorong. Kami telah menyosialisasikan hal ini ke kepala daerah agar kebutuhan kebutuhan dan peralatan dapur harus melibatkan teman-teman UMKM di daerah,” kata Maman dikutip MNEWS.co.id dari Antara.
Kemudian, dapur umum untuk pelaksanaan program MBG dan itu membuka peluang kepada pihak kedua atau ketiga untuk berpartisipasi.
“Maka, hal ini juga harus diberikan untuk teman-teman UMKM. Ini adalah hal-hal affirmative action yang memberdayakan pengusaha baik mikro, kecil, dan menengah diberikan kesempatan,” kata Maman.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang resmi diberlakukan sejak Senin (6/1/2025) di sekolah-sekolah dan posyandu pada 26 provinsi di Indonesia dengan anggaran Rp71 triliun.
Pemerintah menargetkan program MBG dapat menyentuh tiga juta penerima manfaat selama Januari-Maret 2025. Penerima manfaat itu terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, serta ibu menyusui.
Pelibatan UMKM dalam program makan bergizi gratis adalah langkah strategis untuk menciptakan anak-anak Indonesia yang sehat sekaligus memberdayakan pelaku usaha kecil. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, UMKM, dan berbagai pihak terkait, program ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam meningkatkan gizi masyarakat dan ekonomi lokal.