Menkop UKM Teten Masduki. (Foto: kemenkopukm.go.id)

MNEWS.co.id – Kewirausahaan memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Untuk mendorong pertumbuhan sektor ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membenahi ekosistem kewirausahaan di Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyebutkan bahwa pemerintah menargetkan mampu mencetak 1 juta wirausaha baru dari kalangan terdidik hingga mencapai rasio kewirausahaan di level 3,95 persen sehingga Kemenkop UKM banyak menjalin kerja sama dengan kampus-kampus atau perguruan tinggi dalam membangun inkubator bisnis.

“Namun, kali ini, mencetak wirausaha baru, khususnya dari kalangan anak muda, harus by design. Ibarat memilih telur yang baik untuk dierami, ditetaskan, kemudian dibesarkan,” kata Teten Masduki pada acara Persiapan Keberangkatan (PK) 204 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Teten merujuk keberhasilan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang yang berhasil menciptakan banyak wirausaha dari kalangan anak muda terdidik lulusan perguruan tinggi.

“Saat ini, kita sedang terus membenahi ekosistem kewirausahaan di Indonesia,” ucap Menkop UKM dalam keterangan pers yang dikutip oleh MNEWS.co.id.

Di Korsel, misalnya, bila ada anak muda memiliki ide bisnis berbasis teknologi tinggi, kemudian diuji sebuah lembaga penilai dan dinyatakan teknologi unggul, maka akan keluar sertifikasinya.

“Dari sertifikasinya, dia mendapat bantuan perkuatan permodalan dari perbankan tanpa agunan,” kata Teten.

Untuk itu, Menkop UKM akan menjalin kerja sama dengan Korsel dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan di Indonesia. Khususnya, dalam meningkatkan kemampuan teknologi tinggi.

“Saya berharap akan lahir wirausaha dari kalangan anak muda yang berevolusi masuk ke teknologi tinggi atau hitech,” ucap Teten.

Pasalnya, lanjut Menkop UKM, yang mampu memenangkan kompetisi dunia di masa sekarang dan yang akan datang adalah mereka yang memiliki inovasi dan kreativitas berbasis teknologi tinggi.

“Saya senang saat ini banyak perguruan tinggi sudah memiliki kurikulum kewirausahaan. Sehingga, mampu mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja,” kata Teten.

Bagi Teten, bila Indonesia bisa menciptakan rasio kewirausahaan hingga 3,95 persen atau bahkan menembus angka 4 persen, maka otomatis akan memperbaiki kualitas lapangan kerja di Tanah Air yang sekarang ini masih didominasi dari usaha mikro (96 persen).

“Kita harus mencetak wirausaha-wirausaha baru by design, bukan menjadi wirausaha karena nasib setelah tidak tertampung pada lapangan kerja yang tersedia,” pungkas Menteri Teten.