Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. (Foto: Kemenkop UKM)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan bahwa saat ini sudah banyak pelaku UMKM yang masuk ekosistem digital. Hingga Mei 2021, sebanyak 13,5 juta UMKM telah bergabung ke platform digital.

Dengan begitu kini telah meningkat 21 persen dibandingkan awal pandemi yang baru 8 juta UMKM. Hal ini karena adanya permintaan pasar market digital oleh konsumen.

“UMKM saya kira punya pengalaman luar biasa. Dari krisis ke krisis, mereka mampu melakukan adaptasi dan inovasi produk dan salah satunya adalah mereka pindah ke online,” ujar Teten.

Maka dari itu pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada tahun 2024. Hanya saja terdapat beberapa tantangan yang masih dihadapi guna mencapai target tersebut.

Tantangan yang pertama yaitu literasi digital bagi pelaku usaha mikro. Menurutnya, reseller menjadi solusi guna membantu pelaku UMKM yang masih ada kendala pada literasi digital dan jumlah SDM untuk memproduksi hingga berjualan online.

Selanjutnya yang kedua adalah terkait kapasitas produksi. Sebab ketika pelaku UMKM melakukan penjualan online, mereka harus memastikan persediaan produknya.

“Sekarang muncul platform lokal yang tinggi penjualannya di media sosial. Ada juga apliaksi yang membantu payment dan logistik untuk berjualan online. Ini tahap pertama sebelum mereka masuk ke e-commerce dengan market lebih besar,” ungkapnya.

Lalu tantangan berikutnya mengenai kualitas dan daya saing produk sehingga pelaku UMKM harus mulai memikirkan penjualan ekspor. Sebab banyak produk UMKM yang bagus dan tinggal diperbaiki saja pengemasannya.

Teten menambahkan secara keseluruhan, Indonesia harus siap memasukkan produk UMKM ke penjualan ekspor. Sebab sektor UMKM terbilang masih rendah yakni baru sekitar 14 persen dari total ekspor nasional.