Sejumlah model memperagakan busana rancangan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun Bogor dalam Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2021 di Aquatic Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (18/11/21). (Foto: Aditya Pradana Putra)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berharap target Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia pada 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo bisa tercapai. Masyarakat diajak untuk semakin menggaungkan tren fesyen muslim di pasar dalam negeri sehingga semakin memantapkan industri fesyen muslim dan modest fashion Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan oleh Mendag Zulkifli Hasan saat menerima perwakilan penyelenggara Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) pada Kamis (21/7/2022).

“Kami mendukung betul upaya-upaya menyemarakkan tren fesyen muslim dan modest fashion. Tujuan kita jelas, yaitu menjadikan Indonesia kiblat fesyen muslim dunia tahun 2024. Kementerian Perdagangan dapat mendukung ekspor fesyen muslim Indonesia lewat berbagai skema kerja sama perdagangan dengan negara mitra,” kata Zulkifli dalam siaran pers Kemendag.

Mendag Zulkifli Hasan juga mendukung penyelenggaraan IMFW 2022 dan akan menggerakkan 46 kantor perwakilan perdagangan di luar negeri untuk mempromosikan acara tersebut agar semakin banyak peserta yang bergabung.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia merupakan eksportir pakaian muslim peringkat 13 dunia pada 2021. Indonesia mengekspor pakaian muslim pada 2021 sebesar USD 4,68 miliar atau naik 12,49 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar USD 4,16 miliar.

Sementara itu, nilai ekspor pakaian muslim pada periode Januari–Mei 2022 sebesar USD 2,35 miliar atau naik 41,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar USD 1,66 miliar. Negaranegara tujuan ekspor utama pakaian muslim Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea, dan Kanada.

“Produk-produk fesyen muslim dalam negeri memiliki kualitas yang sangat baik. Produk-produk ini berpotensi dan mampu bersaing dengan produk-produk fesyen muslim dan modest fashion dari negara-negara lain,” katanya.

Mendag Zulkifli Hasan menilai, kesadaran masyarakat terhadap fesyen kian hari kian terlihat. Contohnya fenomena Citayam Fashion Week. Menurutnya, Citayam Fashion Week menjadi sinyal bahwa fesyen menjadi semakin inklusif dan diminati berbagai kalangan.

Untuk itu, Mendag Zulkifli Hasan berharap inklusivitas fesyen muslim tecermin dalam acara-acara peragaan busana IMFW. Hal ini juga sebagai cara untuk semakin mengukuhkan industri fesyen muslim dengan menggaet semakin banyak lapisan masyarakat.

“Citayam Fashion Week menunjukkan pada kita bahwa fesyen dapat diekspresikan oleh siapa saja. Kita kemudian menyadari bahwa sifat inklusivitas ini juga dimiliki oleh fesyen muslim. IMFW dapat mendorong inklusivitas ini dengan menggaet anak-anak muda penikmat fesyen, agar dapat diarahkan untuk mencintai fesyen muslim dan modest fashion,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan, IMFW dapat berkolaborasi dengan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2022 pada 19–20 Oktober 2022. JMFW 2022 akan dilaksanakan serempak dengan pameran dagang terbesar di Indonesia yaitu Trade Expo Indonesia pada 19–23 Oktober 2022.