Ilustrasi Produksi kopi tradisional. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pandemi Covid-19 berdampak terhadap pelaku industri kopi tanah air, baik hulu maupun hilir. Banyaknya warung kopi atau kafe yang sepi pengunjung, bahkan sampai tutup, membuat permintaan biji kopi terus menurun.

Pemerintah memastikan ekonomi bisa tetap berjalan salah satunya lewat dorongan dari industri kopi nasional. Industri kopi dinilai masih berpeluang memberikan nilai tambah kepada perekonomian.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan, kopi buatan Indonesia sangat istimewa dan mampu bersaing di pasar global.

“Hari ini saya mengunjungi Kisaku. Di sini, kopi yang disajikan merupakan racikan biji kopi Arabika yang berasal dari Aceh Gayo dan Flores Bajawa. Rasa kopi Indonesia sangat enak. Tentu, hal ini merupakan potensi yang bisa dikembangkan dan bersaing di pasar global,” katanya saat mengunjungi Kedai Kopi lokal ‘Kisaku’, Minggu (16/8/20).

Agus menjelaskan semakin banyak kedai kopi yang menyajikan racikan biji kopi lokal Indonesia akan membantu para petani kopi Indonesia.  Seperti diketahui, kedai kopi merupakan salah satu bentuk usaha kecil dan menengah (UKM) yang diharapkan dapat terus maju dan berkembang.

Ia juga menyampaikan apresiasi pada para pemuda Indonesia yang ikut berjuang memajukan UKM. “Kedai kopi Kisaku ini dibangun oleh anak-anak muda yang peduli dengan petani Indonesia. Saya berharap, semakin banyak kedai kopi yang didirikan nantinya dapat membantu para petani. Semoga ke depan, makin ban-yak merk kopi lokal Indonesia yang mendunia,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pendiri kedai kopi Kisaku, Raline Syah mengatakan, Kisaku sudah memiliki tiga kedai dan berharap akan terus berkembang baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.

“Kami sebagai generasi muda ingin ikut memajukan UKM. Selama pandemi Covid-19, kami juga mengembangkan penjualan secara daring. Semoga kedai kami dapat terus maju bersama kopi lokal serta membawa nama kopi Indonesia ke pasar global,” ujar Raline.