Tampilan produk Pawon Intan. (Foto: Instagram/pawonintan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Keragaman budaya yang dimiliki Indonesia memberikan daya tarik bagi wisatawan yang datang. Budaya dan tradisi ini tidak terlepas dari kuliner khas daerah. Salah satu kuliner khas daerah Indonesia yang populer dan terkenal adalah Gudeg.

Gudeg merupakan salah satu kuliner khas daerah Indonesia dengan peluang bisnis yang menjanjikan. Bisnis ini dapat diperhitungkan karena tingginya peminat di pasaran.

Salah seorang wirausaha yang mengembangkan usaha kuliner khas Yogyakarta ini adalah Yuli Rahminingrum, pemilik usaha Pawon Intan. Usaha yang telah dirintis sejak Desember 2017 ini mengedepankan keaslian rasa agar konsumen bisa menikmati kuliner gudeg dengan cita rasa yang unik.

Yuli menjelaskan gudeg yang Ia kelola telah mengalami adaptasi agar sesuai dengan lidah masyarakat umum saat menikmatinya. Meskipun begitu, gudeg Pawon Intan yang disajikan tentu tidak meninggalkan cita rasa aslinya.

Gudeg Pawon Intan memiliki cita rasa yang khas dan istimewa. Makanan ini diolah menggunakan bahan nangka muda atau gori dengan paduan kuah santan kental. Selain itu, yang menjadikan masakan ini semakin lezat adalah sambal goreng krecek yang rasanya pedas, manis, dan gurih. Sambal ini terbuat dari kulit sapi sebagai menu pelengkap agar semakin nikmat di lidah.

Tidak hanya gudeg, Pawon Intan juga menyajikan berbagai menu lainnya mulai dari nasi uduk, ayam goreng, telor balado, oseng-oseng, semur daging, kue lapis, pie buah, klappertaart, hingga pasta.

“Cita rasa yang unik dari Pawon Intan membuat setiap pelanggan yang beli tidak pernah bosan untuk memakannya. Kalau kata mereka “ngangenin”, sehingga banyak pelanggan yang cari buat beli lagi,” ungkap Yuli.

Selain cita rasa,  Yuli juga menjaga kualitas dan keamanan produk dengan proses pengolahan yang tidak menggunakan MSG dan bahan pengawet. Hal ini karena Ia ingin produknya disajikan dengan praktis, mudah, namun tetap lezat dan sehat.

Yuli mengakui jika menciptakan produk tersebut bukan perkara mudah. Yuli bahkan mengatakan dirinya selalu mengikuti setiap proses untuk menghindari kegagalan. Untuk mencapai hasil akhir produk yang diinginkan, Ia selalu mengikuti prosesnya mulai dari produksi, pengemasan, hingga siap untuk dipasarkan.

Tidak dapat dipungkiri, selama masa pandemi Yuli mengakui usahanya terkena dampak cukup signifikan hingga 60 persen. Untuk mengatasi hal tersebut, Ia pun semakin rajin untuk mempromosikan produknya melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan juga reseller. Selain melalui media sosial, Pawon Intan juga dipasarkan secara offline yaitu melalui kantin di Kementerian PUPR.

Yuli menambahkan agar usahanya tetap bertahan,  Ia juga melakukan inovasi berupa snack box dan hamper sesuai dengan permintaan konsumen. Inovasi bisnis tersebut merupakan langkah, strategi, serta perencanaan yang matang untuk tetap bertahan hingga kini. Ia berharap, ke depannya bisnis Pawon Intan dapat memperluas pasar untuk bisa membuka cabang di berbagai daerah.