Jakarta, MNEWS.co.id – Opak merupakan salah satu kudapan tradisional favorit khas dari Jawa Barat yang memiliki tekstur kering serta renyah dan gurih. Camilan opak ini memiliki berbagai jenis tergantung pada bahan utamanya, contohnya ada opak ketan dan singkong.
Tidak dapat dipungkiri, camilan yang dahulu menjadi favorit bagi anak muda di Jawa Barat kini sudah kurang dikenal dan hanya menjadi bagian dari nostalgia saja. Hal inilah yang mendorong Rina Aditya P., pelaku usaha asal Karawang, Jawa Barat yang ingin melestarikan camilan opak singkong agar tetap eksis khususnya di kalangan generasi milenial.
Rina membangun usaha opak singkong dengan jenama Saesnack Wangkong karena merasa prihatin dengan semakin berkurangnya generasi muda yang mengetahui camilan tradisional opak singkong. Padahal, camilan opak sudah menjadi bagian yang khas selama bertahun-tahun dalam budaya Jawa Barat.
Ia mengatakan hal tersebut cukup berpengaruh bagi para pengrajin opak hingga petani singkong. Apalagi biasanya opak hanya bisa ditemui melalui pasar tradisional dengan bentuk bulat yang monoton.
Maka dari itu, sejak tahun 2017 melalui usaha Saesnack Wangkong Ia bertekad mengenalkan kembali kepopuleran opak sekaligus membantu para pengrajin opak dan singkong.
Produk Saesnack Wangkong memiliki tekstur yang lebih tipis dengan ciri khas wangi jeruk yang terasa gurih saat dikonsumsi. Untuk proses pembuatannya pun terbilang cukup mudah. Singkong yang telah dicampur air lalu dikukus, kemudian ditumbuk hingga berbentuk adonan lunak dan dikeringkan.
Setelah kering, adonan diambil sebagian dan dipotong untuk dibentuk lalu digoreng dan diberi bumbu. Produk opak milik Rina menggunakan singkong asli dengan kualitas terbaik dan tidak ada campuran tepung.
Bahan baku yang digunakan pun didapatkan langsung dari para petani singkong di wilayahnya yakni Karawang. Sementara untuk bahan bumbu penyedap, Rina bekerja sama dengan supplier yang sudah terjamin kualitasnya dan memiliki izin BPOM. Baginya, menjaga keamanan bahan baku menjadi prioritas utama karena kualitas produk adalah kepuasan untuk konsumen.
Tidak hanya itu, menghadirkan kemasan yang modern juga menjadi hal penting agar produk terlihat semakin menarik. Rina menjelaskan, untuk menampilkan kemasan yang modern tentu memiliki proses yang panjang dan tidak mudah.
“Jadi kalau untuk kemasan istilahnya kita cukup butuh proses yang panjang. Pertama di tahun 2017 dengan modal awal hanya Rp300.000,- itu pakai plastik biasa untuk dititipin ke kios sekolah. Selanjutnya di tahun 2018, menambah pilihan dengan standing pouch untuk café dan rumah makan. Nah, 2019 sampai sekarang kita beralih pakai kemasan aluminium foil untuk dijual secara online dengan tampilan yang kekinian,” ujar Rina kepada M-News.
Memasuki masa pandemi, usaha milik Rina cukup terdampak hingga menyebabkan vakum selama setahun. Namun, Ia pun tidak menyerah dengan keadaan dan mulai mempelajari penjualan secara online. Usahanya pun kembali bangkit di tahun 2021.
Rina juga mengubah strategi pemasarannya yaitu dengan 20 persen konsinyasi dan 80 persen secara online. Selain itu, Ia juga terbantu oleh Dinas Kabupaten Karawang yang mendukung mempromosikan produk UMKM setempat.
Produk Saesnack Wangkong memiliki harga berkisar Rp15.000,- untuk kemasan 50 gram dan Rp25.000,- untuk kemasan 100 gram. Saat ini Rina memasarkan produknya secara online melalui Facebook, Instagram, hingga marketplace.
Ke depannya, Rina berharap dapat memperluas usahanya dengan berbagai inovasi kekinian dan mempromosikan secara online. Ia juga memiliki keingin untuk dapat menambah varian makanan khas Jawa Barat agar lebih dikenal oleh khalayak khususnya milenial.