Ilustrasi produk UMKM. (Foto: Adeng Bustomi)

Jakarta, MNEWS.co.id – Di tengah masa pandemi yang berlangsung, pelaku usaha usaha mikro kecil menengah (UMKM) terpaksa harus menyesuaikan diri untuk tetap bertahan. Kondisi ini membuat UMKM harus akrab dengan memanfaatkan platform digital.

Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA) Bima Laga menjelaskan hingga akhir 2020 tercatat sekitar 3,8 juta UMKM yang merambah ke digital melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI). Jumlah ini melampaui target awal yang hanya sebanyak 2 juta UMKM sampai akhir tahun 2020.

“Ini juga didorong program Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan 14 Mei 2020 lalu. Hingga Maret 2021 angkanya sudah mencapai 4,8 juta UMKM yang tergabung,” katanya.

Ia menambahkan pihaknya terus melakukan upaya agar UMKM tetap dapat berjualan di tengah pandemi Covid-19, salah satunya melalui program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang telah digelar sejak tahun 2018 sampai 2020 lalu. Data Nielsen menunjukkan transaksi saat Harbolnas terus meningkat, dari Rp6,1 triliun pada 2018 menjadi Rp9,1 triliun pada 2019, dan terus naik menjadi Rp11,6 triliun pada Harbolnas 2020.

“Menariknya sekarang kita tidak hanya fokus di semua barang tapi juga mengutamakan produk lokal. Pada 2020 transaksi produk lokal menyentuh angka Rp5,6 triliun,” tambahnya.

Dengan demikian, idEA melanjutkan untuk berfokus pada program Bangga Buatan Indonesia dan menjadikan momen Ramadhan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Nantinya, akan ada banyak promo untuk mendorong transkasi penjualan online.

“Transaksi tidak harus promo ongkos kirim saja, juga promosi yang lainnya. Tujuannya adalah UMKM di daerah merasakan manfaatnya,terutama UMKM yang berjualan di marketplace anggota idEA,” ujar Bima.

Sementara itu, Perencana Keuangan, Aidil Akbar mengatakan di tengah pandemi pola perilaku belanja masyarakat perlu bergeser dari yang semula konvensional menjadi online dengan memanfaatkan platform digital.

“Karena yang terjadi saat ini adalah masyarakat cenderung menahan diri untuk berbelanja normal seperti sebelum pandemi, khususnya masyarakat kelas menengah ke atas,” ujarnya.

Menurutnya, momentum program belanja online untuk produk UMKM lokal yang diiringi dengan program pemerintah lainnya seperti program vaksinasi dapat menjadi faktor pemicu kebangkitan ekonomi nasional di masa pandemi.

“Dengan program hari Bangga Buatan Indonesia apalagi pemerintah memberikan stimulus Rp500 miliar, maka akan sangat membantu perekonomian Indonesia melalui belanja online benar-benar bisa terlaksana. Apalagi yang dibeli adalah produk-produk dalam negeri,” pungkasnya.