Lima Kiat Perluas Bisnis Toko Kelontong Daring di Masa Menantang
Ilustrasi Belanja Daring. (Foto: Emirkhan Bal/Pexels)

Jakarta, MNEWS.co.id – Tren belanja daring (online) di tengah masyarakat Indonesia kini tak terbatas pada pakaian dan gawai, tapi meluas hingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat Indonesia, khususnya di kota metropolitan, telah secara aktif berbelanja secara daring untuk menghindari risiko kontak fisik dan pengiriman barang secara tepat waktu di depan pintu mereka.

Memanfaatkan tren ini, Sarah Humaira, VIP and Head of Marketing Zilingo, membagikan lima kiat utama untuk para pelaku usaha kelontong untuk mengembangkan usaha dalam menghadapi permintaan konsumen.

Pertama, pikat pelanggan baru dan pertahankan pelanggan yang sudah ada dengan promosi.

“Jika bisnis Anda menjual makanan dan minuman online, jangan lupa sesekali memberikan promosi yang menarik untuk memikat pelanggan setia Anda ke toko Anda,” kata Sarah dalam siaran resmi yang dikutip dari Antara, Kamis (6/8/2020).

Kedua, pahami lokasi target pasar. Jika ingin berbisnis makanan atau minuman secara daring, sebaiknya fokus untuk kota-kota besar terlebih dahulu.

“Setelah bisnis Anda mendapat respons yang baik, Anda dapat mempertimbangkan  untuk berkespansi ke area lain,” jelasnya.

Ketiga, pastikan jaminan mutu dan kualitas. Kepercayaan pelanggan harus dipertahankan dengan barang yang berkualitas tinggi, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Kualitas yang terjamin dapat membantu melangsungkan bisnis Anda.

Keempat, sesuaikan penawaran bisnis dengan kebutuhan konsumen. Kesadaran kesehatan konsumen mempengaruhi perilaku mereka dalam memilih produk bahan makanan ini sangat relevan sejak munculnya wabah COVID-19.

“Ada kesempatan besar bagi bisnis Anda untuk menawarkan makanan dan minuman yang sehat dengan lini produk yang dapat disesuaikan,” ucap Sarah.

Kelima, tawarkan ragam pilihan produk bagi konsumen secara daring. Menurut Sarah, salah satu alas an utama meningkatnya tren belanja daring di Indonesia adalah karena pembeli dapat secara terbuka membandingkan harga, kualitas, layanan, dan promosi di antara berbagai penjual.