Kopi Kenangan bersama Gojek Group, Chef Arnold Poernomo, dan Digitaraya hadirkan akselerator bisnis kuliner, Digitarasa di Menara Digitaraya, Jakarta, Senin,(24/2/20) (Foto: Techinasia)
Kopi Kenangan bersama Gojek Group, Chef Arnold Poernomo, dan Digitaraya hadirkan akselerator bisnis kuliner, Digitarasa di Menara Digitaraya, Jakarta, Senin,(24/2/20) (Foto: Techinasia)

Jakarta, MNEWS.co.id – Gojek Group melalui GoFood bersama Digitaraya dan pakar di industri kuliner Chef Arnold Poernomo, serta CEO & Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata secara resmi mendirikan akselerator bisnis kuliner bernama Digitarasa.

“Digitarasa difokuskan pada bisnis warga negara Indonesia. Kami bisa membimbing bisnis-bisnis tersebut agar berkembang seperti bisnis kami dan juga bersaing dengan brand asing,” ungkap Arnold, saat peresmian Digitarasa di Menara Digitaraya Jakarta, Kamis (27/2/20).

Arnold mengungkapkan, salah satu alasan didirikannya Digitarasa karena saat ini brand Food and Baverage (FnB) asing di mall-mall persentasenya lebih banyak dibanding brand FnB lokal. Melalui program akselerasi Digitarasa, para pengusaha kuliner lokal dapat mendapatkan akses pengembangan bisnis komprehensif dari mentor-mentor kelas dunia, serta mendapat akses ke permodalan.

Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo memyatakan selama lima tahun menjadi partner para mitra UMKM kuliner, Gofood memahami tantangan yang dihadapi para merchant untuk mengembangkan usaha. Termasuk, kata dia, dalam hal manajemen bisnis, pemasaran, dan permodalan.

Ia mengklaim, dengan inovasi teknologi berkelanjutan saat ini GoFood telah mampu menjembatani kebutuhan para mitra merchant dari hulu ke hilir. “Setelah sukses dengan Gojek Xcelerate, kali ini kami kembali berkolaborasi melalui Digitarasa untuk membantu percepatan pertumbuhan bisnis para startup kuliner lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Managing Director Digitaraya Nicole Yap melihat potensi yang cukup besar di bidang industri kuliner saat ini. Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik, tercatat kontribusi sektor kuliner terhadap unit usaha ekonomi kreatif telah mencapai 41,69 persen, tertinggi 1 di antara 15 subsektor lainnya.

“Berbeda dari perusahaan akselerator bisnis lainnya, Digitarasa dirancang untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran bisnis kuliner yang end-to-end,” kata Nicole.

Peserta juga akan belajar mengenai pengembangan bisnis F&B seperti manajemen operasional, branding & marketing, pengembangan produk, riset pasar dan lainnya. Selain mentoring, seluruh peserta juga mendapat kesempatan untuk networking dengan berbagai pemain besar di industri F&B.

Hadir pula di kesempatan yang sama, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata. Dirina menceritakan pengalamannya mengembangkan bisnis.

“Lima tahun berkecimpung di industri kuliner Indonesia, saya menyadari pemanfaatan teknologi dapat terus dioptimalkan dalam mengembangkan bisnis, terutama dalam meningkatkan pelayanan dan pengalaman pelanggan,” katanya.