
Yogyakarta, MNEWS.co.id – Mengembangkan pangan lokal berbasis UMKM jadi langkah penting agar pangan lokal memiliki daya saing kuat. Karena itu Kementerian Pertanian mengadakan Gelar Pangan Lokal Berbasis UMKM.
Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian mengatakan, pihaknya akan terus memberdayakan pelaku UMKM khususnya dibidang pertanian. Pemberdayaan mulai diseminasi teknologi untuk efisiensi produksi.
Syahrul menjelaskan bahwa langkah tersebut dapat mendekatkan UMKM terhadap akses pasar. Kemudian, Kementan akan memberikan akses modal dengan cara merintis kerja sama dan menggandeng mitra-mitra perbankan.
Kementan telah melakukan kerja sama pemberian KUR kepada UMKM sektor pertanian sebesar Rp 30 triliun. Ia menekankan, langkah ini akan dilanjutkan dengan berbagai pihak perbankan lainnya.
“Untuk memperluas akses permodalan bagi UMKM sektor pertanian,” katanya
Langkah yang dilakukan Kementan sangat strategis, sehingga tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari beberapa pihak terkait, termasuk dorongan pemerintah daerah sendiri.
Syahrul berharap, perbankan akan terus memberikan kemudahan UMKM mengakses kredit. Lalu, pihak-pihak swasta bisa menumbuhkan kemitraan dengan UMKM dalam produksi, pengolahan dan pemasaran pangan lokal.
Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan mengungkapkan, Indonesia miliki potensi UMKM sangat besar. Selain itu, 99 persen pelaku usaha sendiri UMKM yang mampu serap 97 persen tenaga kerja nasional, serta 90 persen pangan yang beredar di Indonesia merupakan produk dari UMKM. Oleh karena itu, Gelar Pangan Lokal Berbasis UMKM ini menjadi usaha mengembangkan pangan lokal berbasis UMKM.
Kegiatan ini juga diadakan dalam rangka mengurangi food loss, sehinnga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pangan-pangan lokal, memberdayakan UMKM, dan menumbuhkan kemitraan.
“Serta, mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal dan untuk mengurangi food waste,” kata Agung.