Hari Pangan Sedunia 2020, Petani Muda dan Kementan Serukan Gerakan Berkebun. (Foto: dok. Kementan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Petani muda sekaligus pendiri Kebun Belajar Kumara, Siti Soraya Cassandra mengajak kalangan muda Indonesia untuk menekuni perkebunan kota (urban farming). Menurutnya, berkebun berarti mendekatkan diri pada makanan sehat dan menaruh sikap empati terhadap petani sebagai pahlawan pangan.

“Dengan kita berkebun, maka kita adalah orang yang empati terhadap perjuangan para petani. Berkebun juga membuat kita bisa memilah makanan yang sehat untuk kita konsumsi sehari-hari,” katanya dilansir dari Republika.

Siti mengatakan berkebun adalah satu cara manusia hidup berdampingan dengan alam. Cara ini bahkan sudah mengakar dalam budaya Indonesia. Apalagi sejak dulu bangsa Indonesia sudah sering diajarkan menjaga lingkungan oleh para orang tua maupun guru.

Kebun Kumara yang Ia kelola kini mampu memenuhi kebutuhan dapur serta asupan serat sayur hanya dari sebuah lahan sempit di tengah pesatnya pembangunan Kota Tangerang.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri mendukung gerakan berkebun untuk memenuhi asupan gizi sehat masyarakat Indonesia.

Kementerian Pertanian sudah memiliki program pekarangan pangan lestari (family farming) sebagai gerakan bersama dalam meningkatkan kebutuhan pangan keluarga secara swadaya. Gerakan ini merupakan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mendukung Kemandirian Pangan Nasional.

Konsep family farming juga bisa menghasilkan bahan baku pangan tradisional sebagai bagian budaya masyarakat nusantara. Bahan-bahan hasil panen lokal bisa diolah menjadi aneka kuliner khas Nusantara dan diversifikasi pangan non beras.

“Food Heroes Day” merupakan bagian dari kampanye FAO Indonesia untuk Hari Pangan Sedunia yang menghadirkan pahlawan pangan sepanjang rantai pangan mulai dari petani, nelayan sampai penggerak komunitas dari kaum muda.

Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pemenuhan pangan nasional.

Syahrul mengatakan tantangan pertanian dimasa pandemi seperti saat ini memang tidak mudah karena terjadi pelambatan ekonomi yang cukup signifikan. Namun, sektor pertanian harus bergerak cepat dan melaju pasti dalam memenuhi kebutuhan pangan lebih dari 200 juta jiwa.

“Kami memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pahlawan pangan, khususnya para petani. Tantangannya memang tidak mudah, tapi kita harus terus bergerak memberikan pangan kepada lebih dari 200 juta orang di Indonesia,” ungkapnya.