Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020 guna mendorong industri kecil menengah (IKM) sektor fesyen dan kriya di Indonesia. Hal ini agar sektor tersebut memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
“IFCA merupakan sebuah kompetisi desain nasional yang bertujuan untuk mencari para desainer muda berbakat yang memiliki visi sustainability dalam bidang kriya dan fesyen sehingga IKM kita lebih inovatif dan kompetitif,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih melalui siaran pers Kemenperin.
Saat ini, sebanyak 100 peserta IFCA 2020 telah terpilih untuk mengikuti pelatihan tahap I dari 954 pendaftar berdasarkan penilaian tim juri. Seluruh peserta berasal dari berbagai provinsi, di antaranya Jawa Tengah (23 orang), Jawa Barat (21 orang), Jawa Timur (19 orang), DKI Jakarta (delapan orang), Yogyakarta (tujuh orang), Bali (lima orang), Banten (satu orang), serta peserta lainnya yang dari daerah Sumatra (10 orang), Sulawesi (empat orang), dan Kalimantan (dua orang).
Pada pelatihan tahap I, para peserta akan diberikan kesempatan untuk memperbaiki konsep karyanya baik dari sisi desain atau bisnis. Selanjutnya akan diseleksi menjadi 14 besar peserta terbaik sebagai nominator IFCA 2020.
“Bagi para nominator kemudian akan mendapatkan pendampingan intensif pada coaching tahap II, serta fasilitasi pembuatan prototipe untuk selanjutnya dipresentasikan pada penjurian final yang rencananya dilaksanakan pada awal Desember 2020,” ungkapnya.
Pelatihan tahap I IFCA 2020 dirancang dan dilaksanakan atas hasil kerja sama dengan akademisi, institusi atau lembaga serta praktisi yang berpengalaman seperti Institut Teknologi Bandung, LaSalle College Jakarta, Universitas Trisakti, Universitas Prasetya Mulya dan Brand Owner AlvinT. Para peserta akan mendapatkan tiga tema materi pelatihan, yaitu desain, sustainability, dan bisnis.
“Sehingga desain yang baik bukan hanya akan meningkatkan daya saing produk industri, namun juga mendorong peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia seutuhnya,” ujar Gati.