Wishnutama dan Angela Tanoe mengunjungi Mandalika di NTB. Mereka melihat proses pembangunan pariwisata di sana, Selasa (26/11/19). (Foto: dok Kemenparekraf)
Wishnutama dan Angela Tanoe mengunjungi Mandalika di NTB. Mereka melihat proses pembangunan pariwisata di sana, Selasa (26/11/19). (Foto: dok Kemenparekraf)

Jakarta, MNEWS.co.id Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah mendorong program pengembangan usaha bagi para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di beberapa kawasan pariwisata. Komitmen itu ditujukan dengan menggandeng perusahaan milik BUMN yakni PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

“Seperti misalnya dengan PNM (PT Permodalan Nasional Madani), di mana kami sudah bersinergi dan berkomitmen bahwa kami tidak akan pernah meninggalkan UMKM,” kata Hengky Manurung, Asisten Deputi Investasi Pariwisata Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata.

Hengky mengatakan pelaku usaha saat ini mayoritas adalah UMKM dengan porsi sebanyak 80 persen. Dengan mengikut sertakan PNM maka pengembangan UMKM dapat ditingkatkan di setiap kawasan wisata.

Ia menambahkan bahwa pendukung upaya pengembangan UMKM, sebetulnya juga sudah dimudahkan oleh regulasi yang dinilai sangat mengakomodir. Yakni melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 11 Tahun 2017, Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat atau KUR.

Sementara untuk pengembangan usaha-usaha besar di sekitar kawasan pariwisata, seperti misalnya untuk pembangunan hotel dan penginapan, Henky mengaku juga sudah bekerja sama dengan pihak Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI.

Kerjasama itu pun diakuinya sudah direalisasikan dengan nilai mencapai sekitar Rp1,3 triliun, dalam proyek pembangunan hotel di kawasan Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

“Misalnya untuk pembangunan hotel, kami sudah kerjasama dengan LPEI Rp1,3 triliun di kawasan Mandalika, dan tahun ini diusahakan juga bisa masuk ke area-area komersil,” kata Henky.