Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio meninjau salah satu stand UMKM. (Foto: dok. Kemenparekraf)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) akan menggelar malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020.

Acara yang dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio digelar sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku UMKM yang berpartisipasi aktif dalam program Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2020.

Wishnutama mengatakan masa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar, namun di sisi lain juga mendorong pelaku UMKM untuk lebih meningkatkan kehadiran produk-produk lokal yang inovatif. Sekaligus memiliki daya saing tinggi dengan memaksimalkan kearifan lokal sebagai ciri khas.

“Untuk itu penting bagi pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan mempelajari potensipotensi yang ada. Juga memanfaatkan perkembangan teknologi dalam hal ini platform digital,” kata Wishnutama.

Sementara itu, Ketua Umum idEA Bima Laga mengapresiasi semangat yang ditunjukkan para pelaku UMKM untuk bisa bangkit dari kondisi ekonomi pasca pandemi. Ia berharap Anugerah Bangga Buatan Indonesia bisa menjadi pendorong semangat agar pelaku UMKM bisa terus mengembangkan usaha melalui sektor digital.

“Ada banyak potensi di sektor digital yang bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM. Banyak yang membuka diri dan tetap bersemangat bangkit melalui industri digital yang terbilang baru bagi sebagian,” ungkapnya.

Melalui program Bangga Buatan Indonesia, pemerintah mendorong pelaku UMKM go digital dengan mengedepankan kearifan lokal sebagai daya tarik utama. Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun ini sebanyak dua juta pelaku UMKM go digital.

Kementerian juga mendukung dengan memberikan berbagai pendampingan bagi pelaku UMKM seperti memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing.

Malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia telah melewati beberapa tahapan panjang. Mulai dari proses pendaftaran di kementerian dan lembaga yang terus memantau perkembangan UMKM. Dari ribuan peserta, lebih dari 750 UMKM masuk penyaringan dasar. Usai lolos penyaringan dasar, UMKM ini mulai disaring secara administrasi. Penting untuk memastikan bahwa usaha atau merek yang dinominasikan merupakan asli kepemilikan UMKM.