Jakarta, MNEWS.co.id – Dalam memberikan solusi bagi pelaku usaha ekonomi kreatif keluar dari krisis Covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bertransformasi digital. Hal ini menjadi penting, karena selama pandemi penjualan fisik para pelaku UMKM terhambat.
M Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf memaparkan sektor pariwisata adalah sektor yang paling terdampak negatif akibat pandemi Covid-19. Sedangkan di ekonomi kreatif yang paling terdampak adalah UMKM di subsektor kriya.
“Karena subsektor kriya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sektor pariwisata. Kriya banyak menyediakan karya-karyanya berupa souvenir untuk dijual kepada wisatawan. Jadi selama wisatawan terdampak luar biasa maka akan berdampak kepada pelaku usaha di bidang kriya,” katanya dilansir dari Antara.
Untuk mengantisipasi situasi pandemi, mau tidak mau pelaku UMKM kriya harus mengadopsi akselerasi transformasi digital. Artinya, bertransaksi tidak perlu lagi dilakukan secara fisik dan pemasarannya bisa lebih luas lantaran dilakukan secara digital.
Neil mengakui jika bertransformasi secara digital bagi UMKM tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, ada hal lain yang perlu diperhatikan mulai dari metode dalam penjualan, memberikan penjelasan yang tepat dalam pemasaran produk atau jasa melalui platform digital, hingga menghasilkan produk yang berkualitas.
“Menurut kami yang paling penting adalah terkait dengan kualitas dari produk-produk yang dihasilkan. Ini sangat penting. Karena nilai ekonomi digital di Indonesia pada tahun lalu mencapai Rp600 triliun dan di 2025 nilai ekonomi digital diprediksi akan mencapai Rp1.600 triliun. Itu untuk keseluruhan,” tambahnya.
Sementara itu, Yuana Rochma Astuti Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung pelaku UMKM khususnya Subsektor Kriya untuk segera go digital.
“Ini bentuk dukungan kami kepada pengusaha kriya agar memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. Berikutnya, kami juga sedang mempertimbangkan untuk membuat kelas untuk pelaku industri kreatif lainnya,” kata Yuana.