Ilustrasi UMKM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Foto: Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf))

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengaku siap membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama para pelaku di bidang usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Ari Anindyo, Asisten Deputi Industri dan Jasa Kemenkop UKM menjelaskan, ada beberapa langkah yang disiapkan guna membantu sektor parekraf. Adapun langkah tersebut, seperti pendataan untuk pelaku UMKM terdampak, stimulus daya beli produk UMKM, BLT usaha ultra mikro dan restrukturisasi subsidi suku bunga kredit usaha mikro.

“Selain itu, kami juga ada program restrukturisasi kredit untuk koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang memberikan bantuan kepada koperasi-koperasi. Kemudian, kami juga ada belanja di warung tetangga,” katanya.

Program belanja di warung tetangga, misalnya, bertujuan bantu semua sektor UMKM termasuk parekraf. Dalam program itu, pelaku UMKM yang kesulitan memperoleh bahan-bahan pokok pada saat pandemi akan dibantu kemudahan mendapatkannya lewat pendistribusian ke warung terdekat.

“Selain itu, kami juga ada program Masker Kain. Karena banyak pelaku UKM yang beralih profesi, salah satunya membuat masker, sehingga kami bantu agar usahanya tetap berjalan dengan memasarkan masker-masker yang dibuat,” ungkap Ari.

Ari mengatakan, pihaknya juga membantu pelaku UMKM dalam memfasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), seperti hak merek dan hak cipta. Di sisi lain, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejauh ini menyatakan siap memfasilitasi pelaku UMKM di sektor parekraf.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan Kemenparekraf telah melakukan pendataan terhadap pekerja parekraf yang terdampak Covid-19. “Tercatat sekitar 213.000 pekerja sektor parekraf yang terkena imbas wabah corona di 34 provinsi. Dari jumlah tersebut di antaranya adalah para pelaku UMKM parekraf,” kata Wishnutama.

Kemenparekraf mengaku menindaklanjuti data tersebut dengan bersinergi dan berkoordinasi bersama kementerian/lembaga terkait yang akan menyalurkan bantuan. Misalnya, lanjut Wishnutama, Kemenparekraf berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk penyaluran bantuan sosial. Bantuan terdiri dari paket sembako, bantuan sosial tunai, bantuan langsung tunai desa, hingga Kartu Pra Kerja.