
Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan Kementerian Koperasi dan UKM tetap fokus menjalankan program-program yang mampu mendongkrak skala ekonomi usaha menengah kecil mikro (UMKM).
“Sejak saya dipercaya menjadi Menteri di Kemenkop UKM, saya diminta Presiden Joko Widodo untuk me-redesign kebijakan untuk pengembangan UMKM, mengubah struktur ekonomi kita yang berpuluh-puluh tahun didominasi oleh sektor mikro,” kata Teten dilansir dari siaran pers Kemenkop UKM.
Menurut Teten, kebijakan di Kemenkop UKM yang berlangsung saat ini, tak bisa meneruskan kebijakan-kebijakan lama yang tidak mampu mengubah struktur ekonomi. Pasalnya sejak krisis 1998, 2008 dan saat ini krisis akibat pandemi, sektor ekonomi mikro yang masih mendominasi usaha.
“Memang sekitar 97 persen penyerapan tenaga kerja itu didominasi UMKM, namun UMKM-nya masih level mikro, dengan sistem ekonominya unstable tingkat rumah tangga. Untuk itu, sektor ini perlu kita naikkan, jangan jadi mikro terus,” ujarnya.
Iamengakui, saat ini mindset UMKM mulai sedikit berubah. Jika dulu hanya berkutat pada usaha yang itu-itu saja, sekarang UMKM mulai mengubah sedikit demi sedikit konsep bisnis dengan berbagai inovasi.
Pemerintah, sambung Teten, juga harus segera menyediakan lapangan kerja yang berkualitas. Upaya ini tidak bisa hanya mengandalkan dari pemerintah. Untuk itu berbagai kolaborasi, inovasi usaha di level kecil, menengah hingga korporasi turut berkontribusi menyediakan lapangan kerja.
Sehingga kelompok ekonomi kelas menengah semakin tumbuh. Menkop UKM mengingatkan kepada jajarannya bahwa, Kemenkop UKM engurusi sekitar 99,9 persen pelaku usaha di Indonesia.
“Artinya keberadaan Kementerian Koperasi dan UKM ini sangat vital bagi ekonomi Indonesia. Enggak bisa kita mengurus kementerian dengan asal-asalan. Bagaimana kita bisa mengubah struktur ekonomi Tanah Air, kalau kitanya sendiri tak mengubah mindset, menyamakan persepsi dan berinovasi. Kementerian ini tidak bisa membuat program yang biasa-biasa saja,” tambah Teten.
Tak hanya itu, Menkop Teten juga menyinggung soal anggaran negara yang diamanatkan kepada Kemenkop UKM, untuk digunakan sebaik-baiknya. Ia meminta, anggaran kementerian jangan baru diserap jelang tutup tahun.
“Ini enggak boleh seperti ini terus. Belajar dari pengalaman tahun lalu, biasanya tiga bulan jelang akhir tahun baru sibuk menyerap anggaran. Saya minta semua perencanaan program dan tender-tender bisa diselesaikan sejak Desember ini, sehingga awal Januari kita bisa mulai lagi yang baru,” pungkasnya.
Menurut Teten, jika penyerapan anggaran secara cepat dan tepat waktu, ini akan berkontribusi juga pada ekonomi nasional. Di mana pertumbuhan ekonomi itu tumbuh, karena ditopang dari belanja negara.
“Kita perlu menjaga kepercayaan market dengan mengelola anggaran secara baik,” pungkas Teten.