Ilustrasi Produk UMKM. (Foto: Dok. IKEA Indonesia)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan peluang ekspor ke pasar Eropa yang semakin terbuka pasca pandemi Covid-19.

Deputi bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM, Victoria br Simanungkalit mengatakan, untuk mendorong nilai ekspor UMKM ke Eropa diperlukan kerja sama dari berbagai pihak agar UMKM tidak hanya bertahan namun mampu meningkatkan kualitas.

Ekspor produk UMKM ke berbagai negara saat ini semakin terbuka lebar. Victoria mencontohkan, pihaknya telah memberikan dukungan terhadap upaya peningkatan ekspor UMKM seperti yang telah dilakukan UKM di Bangka Belitung yang mengekspor Lidi Nipah ke Nepal, PLB E-commerce Marunda yang mengekspor 500 produk UMKM ke PLB E-Commerce Ningbo di Tiongkok, serta dukungan kepada Sekolah Ekspor di SMESCO.

Kebijakan lain yang dilakukan pemerintah melalui Kemenkop UKM diantaranya fasilitasi standardisasi global, pelibatan BUMN sebagai offtaker, Onboarding digitalisasi KUKM, fasilitasi promosi baik di dalam maupun luar negeri, hingga menjadikan SMESCO sebagai center of excellence.

Dari sejumlah 64 juta pelaku UMKM, 97 persennya telah berkontribusi terhadap total tenaga kerja dan 60 persennya berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Angka ini pun menunjukan adanya peran UMKM yang sangat besar bagi perekonomian nasional.

Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI)/Wakil Kepala Perwakilan RI di Brussel, Belgia, Sulaiman Syarif mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan UMKM di Indonesia sebelum melakukan ekspor ke Eropa. Selain itu, UMKM harus mampu menjaga konsistensi kualitas produk, kontinuitas volume dan produksi, serta representatif atau kontak yang mudah untuk dihubungi.