
Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM akan terus menggulirkan aneka program bagi pemberdayaan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha kaum perempuan (ibu) yang ada di pedesaan.
“Bila kelompok usaha ibu-ibu ini tergabung dalam wadah koperasi, maka program pelatihan dari Kemkop dan UKM akan lebih terarah dan terukur. Karena, program pelatihan akan fokus pada satu titik, yaitu koperasi yang anggotanya para ibu yang memiliki usaha,” ucap Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Wanita Sakinah di Desa Citamiang, Kabupaten Sukabumi, Minggu (9/2/20).
Rully berharap ada koordinasi dan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan seluruh stakeholder di daerah, untuk mengembangkan kualitas Koperasi Wanita (Kopwan). Menurutnya, para pelaku usaha wanita membutuhkan pelatihan kewirausahaan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk.
Melalui koperasi para anggota bisa lebih fokus dalam produksi dan peningkatan kualitas produk. Sementara menyangkut pemasaran dan permodalan menjadi bagian dari koperasi. “Saya juga berharap Kopwan bisa menciptakan produk khas daerahnya. Apalagi, saat ini Sukabumi menjadi tujuan wisata yang banyak dikunjungi orang dari luar,” tambahnya.
Dengan berkoperasi juga para ibu anggota Kopwan bisa mendapat pemahaman terkait produk, baik dari sisi rasa, kemasan, hingga faktor higienitasnya, bisa tetap terjaga sesuai standar dan keinginan konsumen.
“Dengan berkoperasi juta bisa terhubung dengan para offtaker sebagai penjual produk dari Kopwan. Para Offtaker sudah memiliki pasar hingga ke luar negeri,” tukas Rully.
Rully melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Sukabumi yang bisa menjadi produk unggulan daerah. “Saya kira, Kemkop dan UKM bersama PNM dengan program mekaar-nya, bisa lebih masuk mendalam ke pedesaan untuk membantu kelompok-kelompok usaha ibu-ibu di pedesaan,” kata Rully.