Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong keberlanjutan dan peningkatan promosi produk lokal ke pasar global dengan mengoptimalkan teknologi digital di masa pandemi Covid-19. Kinerja ekspor nasional diharapkan bisa terdorong melalui Trade Expo Indonesia ke-35 Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020.
“TEI-VE ke-35 yang digelar secara virtual kali ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor Indonesia ke pasar global di masa pandemi covid-19,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, melalui siaran pers Kemendag.
Gelaran pameran dagang terbesar di Asia Tenggara ini dibuka secara resmi dan disiarkan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo di Hotel Mulia, Jakarta. Promosi produk buatan Indonesia diminta agar dijalankan sebaik-baiknya dengan kreativitas untuk mendukung keunggulan produk-produk Indonesia guna menjangkau konsumen dan pasar seluas-luasnya.
Kegiatan TEI-VE ke-35 mengusung tema ‘Sustainable Trade in the Digital Era’. Kemendag mentransformasi sistem pelaksanaan pameran dagang yang semula dilakukan secara tatap muka beralih pada penyelenggaraan secara daring sesuai protokol kesehatan.
“TEI-VE ke-35 mendapat antusiasme yang tinggi dari para eksportir. Tercatat sejak diluncurkan secara resmi pada 21 September 2020, stan telah diisi sebanyak 690 pelaku usaha, melebihi target yang semula ditetapkan sebanyak 300 pelaku usaha,” ujar Agus.
Agus menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan dari Kementerian Luar Negeri, para perwakilan perdagangan di luar negeri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, kamar dagang negara-negara mitra, dan seluruh pihak yang telah berupaya maksimal dalam menjaring buyers mancanegara.
Hingga 10 November 2020, tercatat sebanyak 3.870 buyers dari 109 negara telah mendaftarkan diri, baik secara langsung melalui perwakilan perdagangan RI di luar negeri, maupun secara daring.
Kemendag mengapresiasi kepada para pahlawan devisa melalui penganugerahan Penghargaan Primaniyarta bagi 19 eksportir terbaik. Para pahlawan devisa tersebut, telah berkontribusi terhadap kinerja neraca perdagangan Indonesia.
Pada Januari-September 2020 neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD13,51 miliar. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan pada 2017 yaitu sebesar USD 11,84 miliar yang merupakan nilai surplus tertinggi sejak 2012.
Pada pembukaan TEI-VE ke-35 tersebut, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) Pengembangan Ekspor ke Australia melalui Pemanfaatan Trading House.
MoU ditandatangani oleh Dirjen PEN Kasan dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja, dengan disaksikan Menteri Perdagangan. Tujuan kerja sama tersebut untuk mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke Australia sebagai implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
“Nota kesepahaman ini diharapkan dapat meningkatkan peran para UKM Indonesia dalam meningkatkan ekspor nasional. Pemerintah memiliki komitmen besar bersama-sama dengan mitra strategis untuk mengimplementasikan butir-butir cakupan kerja sama sesuai tugas dan fungsi masing-masing, sehingga mampu meningkatkan ekspor nasional yang berdaya saing,” ujar Kasan.