
Kediri, MNEWS.co.id – Kota Kediri kini mempunyai rumah kurasi sebagai media untuk kurasi produk UMKM sebelum dikirim ke luar negeri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, rumah kurasi Kediri itu satu-satunya di Jatim bahkan Indonesia. Dengan itu, tentunya sangat membantu agar produk UMKM yang hendak dikirim ke luar negeri agar produknya bisa terstandar dengan baik dari sisi kualitas serta daya saingnya.
“Mudah-mudahan ini jadi harapan baru, energi positif di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, bahwa masih ada ruang untuk menggerakkan ekonomi kita, terutama pelaku UMKM di saat pandemi seperti sekarang ini,” katanya saat melakukan launching di hotel Grand Surya, Kediri, Jawa Timur, Selasa, (27/7).
Kontribusi UMKM pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim sangat tinggi yaitu mencapai 57,25 persen. Oleh karena itu, Pemprov terus mendorong perkembangan UMKM. Keberadaan Rumah Kurasi Kediri menurut Khofifah juga memberi dampak besar. Sebab, jauh sebelum diluncurkan ternyata Rumah Kurasi Kediri sudah mengurasi sejumlah produk UMKM.
Khofifah berharap ke depan bisa berkembang luas ke daerah lainnya dan target selanjutnyanya adalah Malang Raya. Menurutnya, Rumah Kurasi bisa jadi percontohan bagi daerah lain di Jatim. Untuk menunjang program tersebut, Ia meminta pemerintah daerah menyediakan anggarannya.
“Nanti bisa lewat APBD untuk membiayai pelatihan bagi kurator ataupun instrukturnya. Saya berharap ke depan akan semakin banyak produk Jawa Timur yang dikenal hingga di luar negeri,” ujarnya dilansir dari laman Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Difi Ahmad Johansyah mengingatkan agar jangan sampai produk lokal dijual lewat jalur tidak resmi. Menurutnya, Rumah Kurasi ini akan menjadi wadah bagi UMKM agar produk lokal lebih dikenal luas dan bisa membantu ekonomi warga.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengusulkan agar kantor Rumah Kurasi Kediri nantinya berada di kantor Dinas Pendapatan Provinsi Jatim di depan Taman Sekartaji.
Khusus untuk produk UMKM Kediri, menurut Abu yang sudah dikurasi adalah produk tenun ikat. Jika sebelumnya motif tenun besar-besar dan tidak cocok dipakai orang berbadan gemuk, sekarang motifnya diubah menjadi lebih kecil. Sehingga, bisa dipakai oleh pasar yang lebih luas.