Ilustrasi kakao Luwu Utara. (Foto: pertanianku.com)

MNEWS.co.id – Komoditas kakao Luwu Utara, Sulawesi Selatan mulai dilirik produsen cokelat Valrhona asal Perancis. 

Julien Desmedt selaku perwakilan pihak Rainforest Alliance yang datang menemui Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Selasa (12/7/2022) mengungkapkan kakao Luwu Utara sangat potensial.

“Saya sangat suka kakao Luwu Utara karena aromanya yang sangat wangi, tetapi masih ditemukan kadmium di dalamnya. Saya rasa ini disebabkan dari unsur tanah, oleh karena itu,kami akan coba mengambil sampel lagi di beberapa petani,” kata Julien dikutip MNEWS.co.id dari portal resmi Kabupaten Luwu Utara.

Julien mengatakan, kebutuhan pengembangan kakao saat ini tidak sebatas hanya volume produksi. Diperlukan adanya konsep pengembangan berkelanjutan dalam proses awal hingga menghasilkan kakao berkualitas.

“Tujuannya agar perusahaan mendapatkan jaminan kualitas serta metode pengembangan yang telah dilakukan,” lanjutnya.

Ia meyakini, dengan dukungan dan pendampingan Pemda bersama Rainforest Alliance, ke depan bisa dihasilkan kakao premium yang berkualitas.

“Terima kasih atas dukungan ibu bupati. Kami berharap dari sampel yang kita ambil berikutnya ini hasilnya sudah baik. Sebab ini nantinya merupakan kemitraan jangka panjang dan kami punya standar yang telah ditetapkan,” ujarnya yang hadir bersama pihak Rainforest Alliance dan Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyatakan prinsipnya pemda terus mendukung terutama proses edukasi kepada petani.

“Sekarang untuk jangka pendeknya kita harus mengambil sampel sebanyak mungkin dari beberapa petani kakao karena tidak  semuanya unsur tanah kita mengandung kadmium. Kemudian juga akan kita komunikasikan dengan LP2M Unhas untuk meneliti hal tersebut,” lanjut Indah.

Ia berharap dari project tractions kakao dapat dilakukan pembinaan kepada petani sehingga menghasilkan biji kakao fermentasi yang sesuai standar dengan kualitas terbaik.

Dengan demikian, katanya, memiliki nilai jual dan nilai tambah yang dapat dinikmati petani.

“Tentu, tujuannya berujung pada peningkatan kesejahteraan petani kita dan kakao lestari,” tutup Indah.