
Palembang, MNEWS.co.id – Semenjak pandemi virus Corona melanda, banyak pelaku industri merasa khawatir, salah satunya sektor fesyen. Pelaku industri dari sektor ini merasa khawatir penjualan pakaian mereka akan terkena dampak nyatanya. Sesuai yang diprediksi, pada awal-awal pandemi melanda Indonesia, industri fesyen sudah mengalami penurunan.
Untuk mengatasi hal tersebut, pelaku usaha fesyen tradisional di Kota Palembang menghadirkan Gelaran Tenun Songket dan Batik Nusantara 2020 di Palembang, Jumat, (21/8/20). Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan serta menstimulus geliat pasar di era new normal.
Letizia, Staf Ahli Walikota bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Investasi Kota Palembang, mengatakan pameran produk-produk IKM fesyen tradisional tersebut memang sudah perlu dimunculkan kembali meski situasi masih pandemi.
Kegiatan ini melibatkan 18 merek pelaku industri kecil menengah (IKM) di sektor fesyen. Pameran ini merupakan kegiatan pertama setelah pembatasan sosial COVID-19 di Kota Palembang, dan pelaksanaannya sudah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 Palembang. Pameran ini diadakan mulai 21 – 30 Agustus 2020.
Ia meyakini pameran ini dapat meningkatkan promosi serta daya beli masyarakat terhadap produk batik, tenun serta songket. Sebab tenun, songket maupun batik sebagai mode fesyen tradisional masih menghadapi tantangan pemasaran yang kompleks bahkan sebelum adanya pandemi, sehingga langkah-langkah promosi saat ini perlu diupayakan lebih keras dan menyasar pasar yang lebih luas.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian Kota Palembang, Novran, mendukung kegiatan pameran tersebut sebagai optimisme karena ada tiga pameran fesyen yang gagal terlaksana di Palembang pada 2020 akibat kondisi COVID-19.
Novran memperkirakan terjadi penurunan omzet hingga 50 persen pada sektor IKM fesyen tradisional di Kota Palembang selama empat bulan terakhir, sehingga Ia berharap pameran tersebut dapat meningkatkan omzet agar dampak negatif COVID-19 tidak semakin dalam.
Daya beli masyarakat pada produk-produk IKM fesyen belum cukup baik, namun Pemkot Palembang tetap berupaya membantu para pelaku IKM dengan permodalan maupun bantuan alat.
Sementara penggagas Gelaran Tenun Songket dan Batik Nusantara 2020, Ahmad Faisal, mengatakan bahwa pameran tersebut adalah langkah transisi para pelaku bisnis fesyen tradisional untuk menahan penurunan omset.
“Rata-rata omset sudah turun 70 persen selama pandemi, maka itu saya ajak kawan-kawan sesama pelaku bisnis batik, tenun dan songket supaya muncul ke publik buat promosi sama-sama,” ujarnya.
Faisal yang sudah puluhan tahun menjadi pelaku bisnis fesyen mengaku COVID -19 memang memberikan banyak dampak, tak hanya soal omzet melainkan juga perilaku pasar yang cenderung beralih ke platform digital.