Jakarta, MNEWS.co.id – Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) kini tengah berjuang untuk mempertahankan bisnis mereka di tengah pandemi. Salah satunya dengan merambah pasar online melalui berbagai lokapasar (e-commerce), sekaligus memperluas jaringan ke area baru dengan biaya yang lebih rendah.
Menurut Country Manager Borong Indonesia, Ronald Sipahutar mengatakan, dengan semakin ramainya pelaku usaha masuk ke dalam marketplace, timbul persaingan visibilitas dan tekanan untuk memberikan harga paling murah. Tidak heran, perang diskon terjadi yang membuat banyak pelaku usaha semakin tertekan.
Terkait hal tersebut, Ia melihat bahwa para pelaku usaha sudah harus memulai membangun commerce system sendiri dan menjadikan online marketplace yang ada sebagai tempat akuisisi pelanggan baru.
“Saya lihat nyaris mayoritas UMKM itu tidak memiliki home commerce mereka sendiri. Seluruh biaya promosi dihabiskan untuk membangun traffic ke ekosistem yang tidak akan pernah bisa mereka miliki, bahkan data transaksi dan database mereka tersimpan di open marketplace sehingga mereka kesulitan untuk bisa merangkul dan menjaga pelanggan,” ujar Ronald.
Untuk itu, Ronald mendorong para pelaku UMKM untuk segera membangun home commerce agar bisa berkelanjutan dan berkembang ke level berikutnya. Salah satunya dengan memanfaatkan Hari Borong Nasional sebagai momentum awal untuk mengingatkan para pelaku usaha untuk membangun home commerce.
“Home commerce sendiri tidak hanya bagi pemilik bisnis besar, distributor atau supplier, namun calon pebisnis, pemilik toko atau retailer, dan perusahaan dagang juga bisa diuntungkan. Selain membuat mereka naik kelas karena punya kredibilitas, juga mempermudah mereka untuk dicari dan ditemukan secara digital oleh pelanggan potensial,” ujarnya.
Di Hari Borong Nasional, berbagai barang kebutuhan bisnis dari bahan baku untuk kuliner atau restoran hingga deretan produk dari UMKM dapat ditemukan melalui platform closed-loop marketplace yang sudah disediakan oleh Borong Indonesia.
Beberapa distributor yang telah ikut serta di antaranya PT Anugrah Indo Mandiri (AIMS) yang menyediakan bahan makanan kelas dunia bagi bisnis kuliner. Lalu ada DRiPP Flavour (PT DRiPP Persada Internasional) yang menyediakan bahan baku minuman untuk bar dan restoran dalam bentuk sirup dan bubuk. Selanjutnya ada PT Kopi Opa Korea yang saat ini memiliki franchise Kopi Chuseyo dan Mogoyo.
“Mereka mendapat kesempatan untuk memiliki marketplace sendiri dan memiliki kapabilitas untuk melakukan perdagangan elektronik secara mandiri melalui platform marketplace yang disediakan oleh Borong Indonesia,” ungkapnya.
Business Development Lead Borong Indonesia Muhammad Nendi menambahkan, tidak hanya bagi distributor besar, Borong Indonesia juga turut memberikan dukungan bagi UMKM yang telah mendaftarkan diri dan mendapatkan official store di marketplace UMKM Binaan Borong Indonesia.