Ilustrasi UMKM gunakan kode QRIS. (Foto: Septianda Perdana)

Jakarta, MNEWS.co.id – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap jumlah pengguna QR Indonesia Standard (QRIS) telah mencapai 18,3 juta merchant. Dari angka tersebut, 90 persen di antaranya adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Melihat angka perkembangan yang cukup pesat, Perry pun menargetkan adanya penambahan merchant yang bergabung dengan QRIS. Khususnya di sektor UMKM yang disebut sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

“QRIS 18,7 juta merchant dan pengguna tersambung itu 90 persen adalah UMKM dan Insyaallah tahun ini 30 juta dan semoga dalam tiga tahun ke depan seluruh UMKM itu 65 juta sudah terdigitalkan,” katanya dalam Leader’s Talk, Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Senin (11/7/2022).

Dari capaian tersebut, lebih lanjut Perry mengungkapkan digitalisasi yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia mampu menyelamatkan indonesia dari tekanan ekonomi akibat Covid-19. Salah satu upaya lainnya adalah adanya percepatan transaksi sektor ritel.

“Kita tahun lalu juga meluncurkan jalan tol untuk transaksi ritel, yaitu fast payment, dan alhamdulillah kemarin waktu lebaran itu menjadi penyelamat (ekonomi) karena covid-19,” katanya.

Di samping itu, ia juga mengungkap sejumlah upaya dalam melakukan digitalisasi di dalam negeri. Ia mengaku ini berkat dukungan pemerintah dan sejumlah pelaku industri yang turut serta mendorong digitalisasi.

Rencananya, digitalisasi ini akan dilakukan dengan menggandeng atau bekerja sama dengan negara-negara Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) lainnya.

“Semoga tahun ini dan tahun depan kita mulai kerja sama dengan ASEAN. Tahun ini kita akan bersama bersepakat di ASEAN 5 untuk cross-border QRIS, kerja sama 5 negara fast payment, demikian juga dengan local currency settlement,” terangnya.

Sejumlah tahapan penting juga telah dan akan dilewati oleh Indonesia. Mulai dari sinergi dan akselrasi ekonomi digital, kemudian memperkuat sinergi dan kolaborasi antar negara. Tujuannya untuk mencapai target sesuai tema Presidensi G20 Indonesia, yakni Recover Together, Recover Stronger.