Ilustrasi. (Foto: Femme Actuelle)

Jakarta, MNEWS.co.id – Laporan terbaru Google mengungkap adanya pergeseran perilaku konsumen Indonesia. Kelestarian lingkungan menjadi isu yang kian penting bagi generasi muda dan makin banyak orang ingin tahu tentang investasi.

Year in Search 2021: Look back to move your business forward merupakan edisi keempat panduan lengkap dari Google tentang tren konsumen, baik yang diamati di masyarakat luas maupun melalui lensa spesifik industri ini. Laporan ini menyoroti lima tema terbesar lanskap konsumen di tahun 2021 dan menyajikan analisis mendalam terhadap enam industri utama.

Menurut  Yolanda Sastra, Head of Ads Marketing, Google Indonesia, orang Indonesia membuka Google Search tidak hanya untuk mencari ide dan inspirasi, tetapi juga untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadirkan oleh pandemi.

Berdasarkan data Google Trends (Agustus 2020-Agustus 2021),  eConomy 2021, dan Google Destination Insights (November 2020-Oktober 2021), ada beberapa tren besar yang ditunjukkan dalam laporan ini:

Digital Mainstreamed
Saat ini, konsumen Indonesia sudah beradaptasi dengan hybrid lifestyle. Jika tahun 2020 mereka mulai beralih ke digital dan tahun 2021, mereka mulai menemukan kenyamanan di dunia digital. Mulai dari belanja hingga pelayanan dilakukan secara online.

“Masyarakat Indonesia semakin mengandalkan platform online untuk mencari dan membeli suatu produk, bahkan saat tempat-tempat offline mulai kembali dibuka. Terbukti, dengan penelurusan Google untuk “seller center” meningkat 69% dan “belanja cepat” meningkat sekitar 46%,” kata Yolanda.

Lives Reexamined
Sepanjang tahun 2021, masyarakat Indonesia mencoba memaksimalkan pendapatan mereka dengan berbagai cara baru. Mereka juga berusaha untuk menghemat uang.

“Tahun 2021, masyarakat menjadi lebih bijak saat membeli produk. Mereka juga mengevaluasi kembali prioritas hidup mereka. Terbukti dengan penelurusan Google untuk “saham pemula” sebanyak 128%, “kemasan ekonomis” sebesar 56%, hingga pencarian “hemat listrik” yang naik di kisaran 30%,” jelas Yolanda.

Bridging Distances
Saat ini, masyarakat Indonesia juga menggunakan teknologi digital untuk membuat yang hal yang jauh menjadi lebih dekat. Mereka menemukan cara baru untuk beraktivitas dan berhubungan dengan orang terdekat.

“Tahun 2021, kami melihat masyarakat memiliki cara baru untuk bisa tetap beraktivitas dan memelihara hubungan dengan orang terdekat dari rumah. Kami melihat adanya peningkatan dalam penelusuran konser virtual di YouTube yang naik 200%, escape room online naik 250%, hingga gift box yang naik di kisaran 65%,” tambahnya.

Truth Seekers
Menurut Yolanda, masyarakat Indonesia sepanjang 2021 memiliki kekhawatiran yang besar terhadap keamanan online. Tak hanya itu, mereka juga lebih peduli dengan produk yang mereka konsumsi. Apakah memberikan dampak pada bumi atau tidak.

“Penelusuran Google terkait “kebocoran data” naik sebesar 33% dan “berita bohong” sebesar 52%. Selain itu, masyarakat menjadi semakin peduli dengan lingkungan, dengan penelusuran terkait “carbon footprint” yang meningkat sebesar 114% hingga “ramah lingkungan” yang naik 114%,” ungkapnya.

Growing Inequalities
Temuan menarik lainnya, masyarakat Indonesia mulai beralih ke digital untuk meminta bantuan sepanjang 2021. Mereka mulai mencari cara untuk mengatasi tantangan yang sedang mereka hadapi dan mencarinya melalui penelurusan Google.

“Penelusuan untuk “hak perempuan” naik sekitar 130% dan “diskrimasi sosial” sekitar 157% selama 2021. Selain itu, penelurusan untuk “bantuan bisnis” naik 150%, “bantuan sosial” 38%, dan “pinjaman online” yang naik hingga 96% membuktikan bahwa masyarakat Indonesia banyak yang mencari bantuan melalui digital sepanjang 2021,” pungkas Yolanda.