Generasi Milenial, Penggerak Masa Depan Bangsa (doc: Instagram @jokowi)
Generasi Milenial, Penggerak Masa Depan Bangsa (doc: Instagram @jokowi)

Jakarta, MNEWS.co.id – Era ekonomi kreatif yang digerakkan oleh anak muda diyakini akan menjadi penggerak ekonomi bangsa. Kolaborasi menjadi kunci dalam mengembangkan ide dan gagasan kreatif sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain.

Banyak lompatan industri kreatif yang dilakukan oleh anak muda atau kaum milenial, hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Revolusi Industri 4.0 ini akan jauh lebih cepat menghadirkan berbagai perubahan jika dibandingkan dengan revolusi industri pertama. Setelah Internet of Things (IOT) keluar, langsung disusul Artificial Intellegence (AI), kemudian virtual reality, dan keluar lagi cryptocurrency. Oleh karena itu, Ia berharap pelaku kreatif Tanah Air untuk berhati-hati supaya Indonesia tak tertinggal dengan negara lain.

Banyak hal yang dahulu dianggap mustahil, seperti teknologi video call, sekarang sudah ada dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. 

“Saya yakin yang menggerakkan Indonesia ke depan adalah anak muda dan generasi milenial. Saya senang saat ini sudah ada empat unicorn, tapi saya ingin lebih dari itu,” ungkap Presiden dalam sambutannya saat membuka Ideafest 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (26/10).

Dengan adanya acara seperti Ideafest 2018 diharapkan dapat menjadi forum yang tepat untuk mempertemukan tokoh lintas profil dan bidang untuk memfasilitasi potensi-potensi generasi muda yang diharapkan mampu melahirkan unicorn-unicorn baru di masa mendatang.

Melalui Ideafest, diharapkan muncul banyak ide dan gagasan inovatif serta kreatif yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Ide tersebut harus diwujudkan dengan baik karena ide hanya akan menjadi ide dan terlewatkan jika tidak diiringi semangat untuk membuatnya menjadi nyata.

Presiden Joko Widodo menilai kolaborasi antara perancang dan pelaksana, antara pemikir dengan kreator, industri, dan pemerintah yang inline. Hal ini karena yang dihadapi adalah kekuatan besar dari pihak eksternal.

“Kolaborasi dengan berbagai sektor dan mengikuti tren yang ada harus dilakukan. Pengembangan ini juga harus didukung dengan kebijakan supaya bisa tumbuh dengan baik,” imbuhnya.