Aktor Muhammad Khan menyampaikan sambutan seusai menerima piala Pemeran Utama Pria Terbaik pada FFi di Jakarta, Minggu (8/12/19). (Foto: Dhemas Reviyanto)
Aktor Muhammad Khan menyampaikan sambutan seusai menerima piala Pemeran Utama Pria Terbaik pada FFi di Jakarta, Minggu (8/12/19). (Foto: Dhemas Reviyanto)

Jakarta, MNEWS.co.id – Film Kucumbu Tubuh Indahku mendapatkan banyak penghargaan dalam penganugerahan Festival Film Indonesia (FFI) 2019. Meraup delapan Piala Citra, keberhasilan film ini tentu tidak lepas dari tangan dingin Garin Nugroho selaku sang sutradara.

Nama Garin sebagai sutradara tentunya sudah tidak asing di telinga banyak orang. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa ini adalah pertama kalinya Garin memenangkan Piala Citra dalam kiprahnya di dunia film Indonesia selama 38 tahun.

Keberhasilan Garin lewat Kucumbu Tubuh Indahku pun mendapatkan apresiasi banyak orang. Sutradara Benni Setiawan salah satunya, sebagai sesama sutradara, Ia mengaku senang ketika melihat film arahan Garin tersebut memborong banyak penghargaan.

“Saya senang sekali. Harusnya dari sejak dulu beliau (dapat piala FFI, Red). Beliau kan senior saya di IKJ, malah sudah didahului juniornya (dapat penghargaan FFI, Red). Tapi beliau beberapa kali dapat penghargaan di luar negeri,” katanya.

Benni mengaku salut akan semangat yang selalu ditunjukkan Garin di dalam membuat film. Dia pun jadi semakin termotivasi untuk terus berkarya setelah berkaca pada Garin Nugroho.

“Saya salut. Semakin usia beliau bertambah, semakin matang dan semakin bagus juga karyanya. Itu memberikan semangat juga buat kami-kami ini yang semakin tua. Usia bukan halangan untuk kita berkarya,” tandas Benni.

Film ini dibintangi oleh Muhammad Khan, Randy Pangalila, Whani Dharmawan, Teuku Rifnu, dan Sujiwo Tejo serta masuk 12 nominasi dari 21 kategori. Adapun delapan penghargaan dari 12 nominasi yang berhasil dibawa pulang Kucumbu Tubuh Indahku di antaranya Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, serta Pemeran Pendukung Pria Terbaik. Selain itu, kategori Penata Musik Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, dan Penata Busana.

Penghargaan tersebut juga menjadi jawaban nyata atas berbagai penolakan yang ada. Diketahui, film Kucumbu Tubuh Indahku sempat diberhentikan secara paksa pada pemutarannya di beberapa daerah di Indonesia. 

Ifa Ifansyah selaku produser, menganggap bahwa prestasi ini merupakan modal kuat untuk terus bersuara lewat karya. Ifa pun berharap kemenangan Kucumbu Tubuh Indahku bisa menjadi simbol kebebasan dalam berkarya dan berekspresi.

“Semoga semakin banyak film yang berani mengatasnamakan kemanusiaan menyuarakan suara yang terpinggirkan, dan menceritakan karakter-karakter yang minoritas,” katanya.