Ilustrasi digitalisasi. (Foto: Antara)

MNEWS.co.id – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, era digital menjadi momentum yang tidak dapat diabaikan bagi pemerintah daerah di Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa era digital harus menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan kotanya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. 

“Saya meyakini, pusat pengembangan kota akan tumbuh dari kota-kota kecil,” kata Teten dilansir MNEWS.co.id dari keterangan pers Kemenkop UKM.

Oleh karena itu, Teten mendukung Garut yang memilih untuk fokus go digital sebagai langkah penting yang harus dilakukan. 

“Dengan sistem online, kita bisa mengakses pasar lebih luas, baik lokal, nasional, hingga internasional,” kata Teten.

Terlebih lagi, Garut memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Pertumbuhan digital di Garut juga terbilang tinggi di Jabar, sama halnya dengan Bandung dan Tasikmalaya. 

“Ditambah dengan Garut sudah memiliki aneka produk yang telah masuk ke pasar online,” ucap Teten.

Dengan memiliki produk-produk khas Garut seperti kuliner, kopi, dan kerajinan kulit, Menteri Teten menyebutkan hal itu bisa menjadi lokomotif pertumbuhan produk UMKM. 

“Di sisi lain, industri pariwisata juga harus dikembangkan, agar lebih banyak turis yang datang dan membeli oleh-oleh khas Garut. Terlebih Garut memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan dari pesisir hingga pegunungan,” kata Teten.

Bagi Teten, setelah UMKM terbuka aksesnya ke pasar online, maka kualitas produk harus ditingkatkan. Begitu juga dengan suplai produk hingga kapasitas produksi. 

“Yang tak kalah penting adalah brand value produk khas Garut juga harus diperkuat,” kata Teten.

Lebih dari itu, Teten juga menekankan pentingnya kualitas kemasan produk UMKM, khususnya bagi produk oleh-oleh khas daerah yang akan dibawa pulang wisatawan. 

“Biasanya, oleh-oleh itu diberikan untuk teman sebagai hadiah atau kado. Jadi, kemasan produk oleh-oleh harus berkonsep gift,” kata Teten.

Teten mencontohkan Jepang yang sangat concern dan fokus mengembangkan kualitas kemasan produk UMKM nya. 

“Produknya bisa jadi biasa-biasa saja, tetapi dengan kemasan yang bagus dan cantik menjadikan nilai jualnya meningkat,” ujar Teten.

Begitu juga dengan produk kerajinan kulit khas Garut. Teten meminta pelaku UMKM agar terus meningkatkan inovasi produk, desain, teknologi produksi, hingga masuk ke dalam rantai pasok industri. 

“Harus terus dibenahi agar bisa berkelas dunia,” kata Menteri Teten.

Teten berkisah tentang usaha perkulitan di Garut yang usianya sudah lebih dari 100 tahun, atau sama dengan usaha serupa yang ada di Italia. Namun, di Italia bisnis kulit bertransformasi menjadi kekuatan fesyen dan mampu melahirkan brand-brand kelas dunia seperti Gucci.

“Harusnya, kita juga bisa seperti Italia,” kata Teten.

Sementara itu, Pj Bupati Garut Barnas Adjidin menambahkan, pihaknya terus mengembangkan produk kerajinan kulit, kuliner, kopi, menjadi produk khas Garut. 

“Kita juga memiliki produk Bakso Tahu berbahan daging domba,” kata Barnas.

Bagi Barnas, langkah yang dilakukan untuk memajukan UMKM Garut, di antaranya harus menggali dan memperkuat potensi unggulan lokal. 

“Oleh karena itu, SDM nya harus belajar, melihat, dan mendengar, agar produksi produk UMKM Garut bisa maju,” kata Barnas.