Tampilan Produk Kebabanana. (Foto: Kebabanana.id)

Jakarta, MNEWS.co.id – Berbagai sektor usaha harus menelan pil pahit akibat dampak yang timbul dari pandemi COVID-19. Alhasil, demi mempertahankan perputaran roda ekonomi, pelaku usaha harus beradaptasi lewat strategi baru.

Destria Andika, selaku pemilik usaha Kebabanana.id mengatakan, pada awal memasuki masa pandemi, Ia mulai mengalami kesulitan dari bahan baku, proses produksi terganggu, hingga permintaan pesanan yang terhambat. Namun untuk tetap bertahan, Ia tetap menerima pesanan melalui pemesanan online serta berusaha selalu menjaga kebersihan produk.

Kebabanana.id dirintis sejak April 2019 dan kini telah memiliki beberapa outlet di Jakarta dan Tangerang yaitu Meruya, Hayam Wuruk, Taman Sari, dan Pamulang. Dalam membangun usaha ini, Destria harus menempuh jalan panjang salah satunya yaitu dengan berjualan di pinggir jalan sebelum memiliki outlet karena kendala modal.

Usaha ini bermula dari rasa keresahannya ingin memiliki usaha sendiri untuk mendapatkan penghasilan lebih dengan tidak bekerja, serta ingin membantu dengan membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan.

Destria mengatakan pada umumnya kebab di Indonesia adalah kebab gurih yaitu kebab dengan isi daging. Misalkan seperti salah satu produk yang Ia jual yakni kebab dengan rasa daging sapi dengan tiga ukuran yaitu kecil, sedang, dan besar. Namun akhirnya Ia melakukan inovasi dalam bisnisnya yaitu dengan menghadirkan kebab pisang dengan berbagai macam rasa. Kebab pisang Ia padukan dengan varian rasa stroberi, tiramisu, taro, keju, chocomaltine, dark coklat, greentea, dan cappuccino.

Lalu Destria pun mulai memasarkan secara online menggunakan media sosial Instagram dengan menampilkan foto kebab pisang dengan berbagai varian rasa tersebut. Ternyata, dengan menghadirkan rasa yang baru berhasil membuat produknya berbeda dan unik. Selain itu semua bahan yang digunakan berasal dari produk lokal, serta Ia juga selalu menjaga bahan baku tetap aman dan bersih. Salah satunya dengan terus mengontrol bahan-bahan yang digunakan dan menyimpannya dengan benar.

Memasuki masa pandemi, konsumen tidak bisa makan di tempat, sehingga untuk bertahan Destria hanya fokus pada take away dan delivery order. Untungnya walau pengunjung yang membeli di tempat semakin sedikit, namun Ia tetap fokus pada pemesanan online. Selain itu, Ia juga mengadakan promosi untuk mengenalkan produknya kepada para pecinta kuliner.

“Dari berinovasi pada menu sampai ubah cara transaksi dengan pengantaran, saya berusaha penuhi kebutuhan yang diperlukan di masa pandemi. Semoga usaha ini semakin besar, dapat dikenal baik oleh masyarakat dan bermanfaat bagi pelanggan, ” katanya.

Walaupun usaha kebab pisang yang Ia rintis masih dalam sektor usaha kecil, Destria tetap berharap dengan memanfaatkan teknologi online bisnisnya dapat tetap bertahan, seperti sekarang dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.