Deliveree, penyedia logistik bisnis terkemuka di Indonesia, mengumumkan selesainya putaran investasi Seri C senilai USD70 juta. (Foto: Dok/Deliveree)

Jakarta, MNEWS.co.id – Deliveree, penyedia logistik bisnis terkemuka di Indonesia, mengumumkan selesainya putaran investasi Seri C senilai USD70 juta. Deliveree melayani beragam korporasi, UKM, dan bahkan individu untuk kebutuhan transportasi barang mereka.

Dikenal luas dari truk-truk bermerek hijau yang terlihat di jalanan dan lokasi-lokasi logistik, Deliveree merupakan suatu marketplace pengiriman trucking dan kargo paling populer di Asia Tenggara dengan Indonesia, Filipina, dan Thailand sebagai negara operasionalnya.

Deliveree akan menggunakan pendanaan baru ini untuk memperdalam kemampuan perusahaannya dalam hal pelayanan bisnis segala ukuran, menambahkan solusi kargo kontainer di marketplacenya, dan juga memperluas pasar secara nasional di negara-negara operasionalnya.

Investasi ini datang pada saat yang sangat krusial dalam industri kargo Asia Tenggara ketika marketplace dan network yang kompetitif bersaing untuk masa depan logistik darat dan laut.

Marketplace dan network yang menang akan ditentukan oleh pemanfaatan teknologinya guna menambah efisiensi dan mengurangi biaya bagi industri yang relatif tidak tersentuh (underserved) oleh disrupsi teknologi modern selama 30 tahun terakhir.

Marketplace Deliveree lebih dari sekadar platform yang mempertemukan pengirim dengan angkutan. Teknologinya dirancang untuk mendigitalisasi seluruh proses dari pengiriman hingga tujuan akhir dan mendukung ketersediaan data untuk klien melalui aplikasi dan dasbor yang user-friendly.

Aplikasi dan dasbor ramah pengguna ini memberikan analisis real-time kepada kliennya dengan pelacakan, pembaruan ETA, unggahan foto langsung, unggahan tanda tangan langsung, dan juga unggahan dokumentasi digital untuk setiap pengiriman.

Lebih jauh lagi, marketplace Deliveree menggunakan big data dan analitik prediktif yang mengatasi buruknya pemanfaatan armada truk yang ada di jalan raya dan jalan tol saat ini.

Pemanfaatan big data yang efektif ini memiliki implikasi luas bagi industri trucking dan kargo di wilayah operasionalnya.

Dalam keterangan tertulis yang diterima oleh MNEWS.co.id, Tom Kim selaku Pendiri & CEO Deliveree mengatakan jika perusahaannya “berperang” melawan truk kosong. Saat ini, jelas Tom, bisnis mengirim truk penuh dari gudang mereka ke tujuan dan biasanya truk itu kembali kosong.

Smart marketplace Deliveree bergantung pada big data untuk mengumpulkan ribuan muatan pelanggan setiap hari untuk menempatkan barang ke dalam truk kosong yang mengurangi biaya setiap perjalanan transit.

“Pelanggan menghemat uang, pengemudi mempertahankan pendapatan mereka, dan kami hanya membutuhkan setengah jumlah truk di jalanan untuk membawa jumlah barang yang sama, hal ini baik bagi lalu lintas, infrastruktur, dan bahkan lebih baik untuk lingkungan. Semua orang menang,” jelas Tom.

Saat ini, Deliveree mendukung solusi trucking dan kargo lebih dari 25.000 bisnis secara rutin, terintegrasi dengan ratusan klien perusahaan, dan berinvestasi besar-besaran untuk memperluas solusi transportasi yang tersedia bagi klien di pasarnya yang ada di mana-mana.

Selain itu, Deliveree memberikan pendapatan penting bagi puluhan ribu pemilik atau pengelola truk dan UKM perusahaan trucking di Indonesia, Filipina, dan Thailand. Beberapa hasil dari Seri C akan digunakan untuk investasi lebih lanjut dalam pendidikan logistik gratis untuk komunitas pengemudinya.

Deliveree mengelola serangkaian pusat pelatihan pengemudi offline dan virtual yang menyediakan puluhan kelas logistik gratis dan pilihan untuk mengakreditasi pengemudi dengan keterampilan dan sertifikasi baru.

Sertifikasi ini memungkinkan pengemudi untuk melakukan pemesanan khusus dari klien bisnis yang memerlukan akreditasi lebih lanjut di lokasi gudang dan fasilitas logistiknya. Contoh akreditasi tersebut adalah kesehatan dan keselamatan kerja, transportasi barang berbahaya, penggunaan peralatan keselamatan, dan protokol inventaris dan keamanan.

Memberdayakan komunitas angkutan untuk memaksimalkan pemanfaatan armada adalah salah satu investasi pandangan masa depan Deliveree dalam upaya digitalisasi ekosistem logistik Asia Tenggara.