Cek Penerima dan Cara Cairkan BLT UMKM
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MNEWS.co.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Micro & SME Index (BMSI) berhasil merekam dampak positif berbagai Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk pelaku usaha mikro dan kecil, serta optimisme menatap pemulihan ekonomi pada 2021.

Melalui Indeks UMKM pertama di Indonesia ini, BRI mencatat ada banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang terbantu akibat berbagai stimulus dari Pemerintah sejak pandemi Covid-19 melanda.

Hasil survei BMSI per November lalu mencatat, 58,2% pelaku usaha mikro mendapat dampak signifikan atas stimulus subsidi bunga pinjaman untuk menjaga roda bisnisnya tetap berjalan normal. Kemudian, ada 11,8% pelaku usaha mikro dan kecil yang operasional bisnisnya bisa meningkat setelah mendapat subsidi bunga dari Pemerintah.

“Bahkan kini pelaku UMKM bisa mengajukan langsung pembiayaan secara daring (melalui eform.bri.co.id dan kur.bri.co.id), tanpa perlu khawatir harus bertatap muka ke kantor-kantor BRI,” kata Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Senin (11/1/2021).

Dalam hal penyaluran BPUM, BRI tercatat telah menyalurkan Rp18,6 triliun dana Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro kepada 7,7 juta debitur di berbagai wilayah. Dana BPUM yang disalurkan BRI setara 65,2% dari total pagu Banpres Produktif yang disediakan yakni Rp28,3 triliun untuk 11,8 juta debitur.

Dia mengatakan BRI berkomitmen terus menyalurkan berbagai bantuan dan insentif bagi UMKM secara efektif dan efisien.

“Banyaknya pelaku UMKM yang bisa bertahan pasca mendapat stimulus membuktikan bahwa berbagai program bantuan untuk pelaku usaha UMKM memegang peranan penting untuk menjaga stabilitas sektor ini (UMKM) dan kondisi perekonomian nasional. UMKM telah menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga stimulus di segmen ini harus disediakan dengan jumlah yang cukup, terjangkau, mudah dan cepat penyalurannya,” ujar Sunarso.

Kata dia, para penerima stimulus PEN, 92% merupakan nasabah pembiayaan mikro BRI dengan plafon antara Rp10 juta sampai Rp100 juta.

“Kebutuhan pelaku UMKM akan modal kerja untuk pemulihan bisnis akan kami fasilitasi dan penuhi dengan berbagai produk kredit terjangkau serta melalui proses pengajuan yang cepat,” katanya.