Founder Forum Brand Lokal (FBL) Boyolali Farida Sanjaya menata produk UMKM Boyolali di outlet FBL Boyolali yang berlokasi Jl. Perintis Kemerdekaan Boyolali, Sabtu (20/3/21). (Foto: Akhmad Ludiyanto)

Boyolali, MNEWS.co.id – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Boyolali, Jawa Timur kini sudah memiliki outlet untuk memajang produk mereka. Outlet ini bernama ‘Forum Brand Lokal Boyolali’ yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan, eks kantor lama Baznas Boyolali.

Outlet ini dibangun oleh Forum Brand Lokal (FBL) Boyolali yang bertujuan untuk pemasaran produk UMKM di Boyolali, dan sudah pada 13 Februari 2021 serta grand opening yang dilakukan 10 Maret 2021.

“Kami bersama tim yang menginisiasi kegiatan ini ingin UMKM Boyolali punya wadah bersama untuk memasarkan produk-produk mereka. Dan kami difasilitasi tempat ini oleh Dinas Ketahanan Pangan [DKP] Boyolali untuk mengembangkan UMKM,” ujar Founder FBL Boyolali, Farida Sanjaya dikutip dari Solopos.

Nantinya, pelaku UMKM akan mendapat beberapa keuntungan. Di antaranya produk akan dipajang tanpa batas waktu sehingga akan mudah dilihat oleh pengunjung. Selain itu juga mendapat pendampingan mengenai pengemasan hingga pemasaran sehingga bisa saling berbagi pengalaman antar pelaku usaha.

Sementara itu, produk UMKM tersebut selain dipasarkan di outlet juga akan dipasarkan secara online. Saat ini, tim FBL Boyolali sedang menggarap wadah penjualan online berbasis website, marketplace, dan media sosial.

“Di luar outlet kami juga aktif mengenalkan ke instansi negeri maupun swasta di Boyolali dan sekitarnya. Dan saat ini sudah ada tiga pihak yang siap membantu penyerapan produk mereka. Sedangkan untuk meningkatkan jangkauan promosi, kami didukung ahli pemasaran online yang kebetulan asli Boyolali,” tambah Farida.

Saat ini sudah terdapat sekitar 90 UMKM asli Boyolali di antaranya, kelompok wanita tani (KWT) dan Toko Tani Indonesia Center (binaan DKP Boyolali) yang sudah. Produknya sangat beragam mulai dari sembako, sayuran, makanan olahan, busana, hingga souvenir.

“Syarat utamanya warga Boyolali dan produknya dibuat oleh mereka sendiri. Kami tidak mengambil margin keuntungan atas penjualan produk. Semua keuntungan untuk para UMKM,” ungkapnya.

Setiyarsih Mahanani, menjadi salah satu pelaku usaha yang  telah bergabung dengan FBL Boyolali. Pemilik usaha olahan susu sapi asal Musuk ini, mengaku sangat senang dengan hadirnya wadah pemasaran bersama khusus UMKM Boyolali.

 “Saya sangat senang karena akhirnya ada wadah baru karena. Sebelumnya UMKM kebanyakan berjuang sendiri. Di FBL Boyolali selain akan dibantu pemasarannya, juga bisa berbagi pengalaman dengan sesama pelaku UMKM,” ujar Setiyarsih.

Ia menambahkan  telah memulai usaha olahan susu dalam bentuk es krim dan tahu susu ini 4 tahun lalu. Selama ini produk es krim yang dijual hanya mengandalkan koneksi sekitarnya, sementara untuk tahu susu dipasarkan hanya melalui reseller.