Jakarta, MNEWS.co.id – Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan, dari 12 juta total merchant pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebanyak 94 persen di antaranya para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Adapun 88 persen di antaranya adalah pelaku usaha mikro dan kecil.
“Kita lihat bahwa usaha mikro kecil itu pangsanya 88 persen. Dari 12 juta (merchant QRIS) itu mayoritas adalah mikro kecil,” ujar Filianingsih.
Filianingsih mengaku bahwa saat ini pelaku usaha besar juga mulai berkembang dan menggunakan QRIS sebagai alat transaksi merchant. Bahkan sejumlah merchant di sejumlah pusat perbelanjaan telah menggunakan QRIS.
“Jadi kita lihat berbagai segmen, mulai dari segmen pedagang kaki lima. Itu sudah kita garap mikro kecil. Lalu naik di menengahnya juga, lalu di besarnya juga,” katanya.
Selain mendorong lebih banyak lagi para pelaku UMKM untuk menggunakan QRIS sebagai alat transaksi, Filianingsih menuturkan pula bahwa Bank Indonesia juga sedang fokus menggarap dari sisi demand atau pengguna dari masyarakat itu sendiri.
“Diketahui bahwa QRIS ini juga mulai masuk ke e-commerce dan juga masuk di program-program pemerintah seperti GBBI (Gerakan Bangga Buatan Indonesia), GBWI (Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia Aja), program Digital Kredit UMKM (DigiKU),” urainya.
Ke depan, Bank Indonesia juga akan terus memperkuat kerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga untuk bisa memperluas penggunaan QRIS. Salah satunya dengan Kementerian Agama (Kemenag).
“Jadi mereka menggunakan itu di rumah-rumah ibadah, masjid. Kemarin sudah ada tanda tangan dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) bagaimana akan meng-QRIS-kan 600 ribu masjid. Demikian juga dengan gereja-gereja, vihara, pura, dan lain sebagainya. Jadi kita akan terus lakukan dan kita tidak akan berhenti,” pungkas Filianingsih.