Ilustrasi dupa. (Foto: freepik.com/author/freestockcenter)

MNEWS.co.id – Perayaan Imlek membawa berkah bagi para perajin dupa di Jombang, Jawa Timur. Jelang perayaan Imlek, permintaan dupa di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang meningkat hingga 50 persen dibandingkan hari biasa.

Faturrahman, seorang perajin dupa asal Desa Bawangan, Ploso mengatakan, setiap tahun saat tahun baru Imlek, produksi dupa di tempat usaha miliknya pasti mengalami peningkatan akibat banyaknya pesanan.

“Jelang Imlek ini alhamdulillah ada kenaikan pesanan. Setiap tahun jelang Imlek selalu meningkat,” kata Rahman dilansir MNEWS.co.id dari malang.viva.co.id.

Dibantu oleh kelima karyawannya, rumah produksi milik Rahman bisa menghasilkan puluhan kilogram dupa dalam sehari. 

Ia mengatakan, menjelang momen Imlek 2024, dirinya dapat menjual setidaknya 20 kilogram dupa per harinya.

Rahman menjelaskan, dalam momen Imlek tahun ini, dupa yang paling diburu para pelanggan adalah yang berbentuk kerucut. 

Dupa kerucut sedang menjadi tren dibandingkan dupa bentuk lidi sehingga lebih banyak diminati.  

“Dupa kerucut lebih banyak peminat dibandingkan dupa lidi. Bedanya kerucut dan dupa lidi hanya di bentuk, namanya costumer kan beda-beda permintaannya, timer saat pembakaran juga beda,” ujar Rahman. 

Rahman membanderol produk dupa miliknya dengan harga yang beragam, tergantung dari bentuk dan jenisnya. 

Produk dupa kerucut dibanderol dengan harga Rp150 ribu hingga Rp250 ribu per kilogram, tergantung dari ukurannya.

“Kalau dupa lidi Rp100 ribu hingga Rp150 ribu tergantung pada panjang pendeknya,” lanjutnya. 

Rahman menjelaskan, bahan yang digunakan untuk pembuatan dupa kerucut dan bentuk lidi berasal dari serbuk kayu cendana dan gaharu untuk menjaga kualitas. 

“Itu murni tanpa campuran, karena kita menjaga kualitas barang,” kata Rahman.