Ilustrasi petani kopi. (Foto: Detik.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pangalengan merupakan salah satu daerah penghasil komoditas kopi di Jawa Barat. Sejumlah masyarakat di sana menggantungkan hidup sebagai petani atau pekerja di perkebunan kopi.

Melihat adanya potensi ekonomi yang menjanjikan dari industri pengolahan kopi, Wildan Mustofa memilih menekuni bisnis tersebut sejak 2012 dengan membuat badan usaha CV Frinsa Agrolestari. Wildan memasarkan biji kopi green bean dari Pangalengan dengan merek Java Frinsa.

Ia melakukan riset untuk menemukan metode produksi yang paling efektif untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi. Saat ini, ada 10 varietas kopi Pangalengan yang diolah menjadi green bean oleh Java Frinsa.

Kopi green bean Java Frinsa diperoleh setelah melalui lima tahap pengolahan kering dan 11 tahap pengolahan basah. Produk kopi green bean tersebut dipasarkan ke berbagai negara, di antaranya Australia, Norwegia, Amerika Serikat, dan China.

Wildan turut memberdayakan para petani kopi di lingkungannya untuk memenuhi permintaan pasar. “Saya memberikan deposit untuk petani dan kemudian nantinya petani akan menanam kopi sesuai pesanan,” ujar Wildan dikutip dari Detik.com.

Ia juga mendorong warga setempat untuk menjadi petani kopi. Frinsa Agrolestari memberikan fasilitas berupa penyediaan bibit kopi dengan harga murah. “Bahkan, petani bisa membeli bibit secara kredit, dengan cara memotong dari gaji jika mereka merupakan karyawan Java Frinsa, atau uang hasil penjualan ceri kopi saat panen nanti,” tambahnya.

Petani yang mendapatkan bantuan itu tidak diharuskan menjual hasil panennya kepada Frinsa Agrolestari. Mereka dibebaskan untuk mengembangkan usahanya masing-masing.