Irma Sustika, founder Womanpreneur Community di acara Kolaborasi 2019 di fX Sudirman, Senin (29/7/2019). (Foto: MNews)
Irma Sustika, founder Womanpreneur Community di acara Kolaborasi 2019 di fX Sudirman, Senin (29/7/2019). (Foto: MNews)

Jakarta, MNEWS.co.id – Membangun sebuah bisnis yang sukses dan besar mungkin adalah sebagian mimpi banyak orang. Tetapi banyak para pelaku bisnis yang bingung dan tidak tahu harus memulai darimana langkah yang diambil, sehingga tidak sedikit para pelaku bisnis yang memulai dengan langkah yang salah. Kesalahan dalam langkah yang diambil pun biasanya mengenai fokus tentang masalah teknis, taktik, dan terkadang melupakan tujuan awal memulai bisnis tersebut.

Dalam acara Kolaborasi 2019 yang diadakan pada tanggal 29 Juli 2019 lalu, Irma Sustika selaku founder Womanpreneur Community berbagi kisah inspiratifnya kepada para pengunjung fX Sudirman mengenai “Berani Bangun Bisnis”.

Menurut Irma, 50-60% pelaku usaha mati di tiga tahun pertama dan 40% mati di tahun kelima. Dalam talkshownya di Kolaborasi 2019 hari Senin (29/7/2019), Irma mengambarkan para pelaku bisnis dengan kategori Red Ocean Strategy dan Blue Ocean Strategy.

Red Ocean Strategy adalah kondisi dimana para pelaku bisnis, bersaing dengan kondisi produk yang sudah ada dan bersaing dengan sengit hingga berdarah-darah. Sementara Blue Ocean Strategy adalah kondisi dimana para pelaku bisnis menciptakan sebuah bisnis atau produk baru yang belum dibuat oleh siapapun. Dalam strategi ini para pelaku bisnis harus memiliki kreativitas serta jeli dalam melihat pasar yang dituju.

Irma Sustika mengatakan bahwa membangun sebuah bisnis dengan menjalankan sebuah bisnis merupakan sesuatu hal yang sangat berbeda.

Dalam membangun sebuah bisnis para pelaku bisnis harus mengetahui tujuan yang tepat dan mau seperti apa bisnis yang dibangun, serta apa yang membedakan produk yang dibuat dengan produk yang sejenisnya. Selain itu dalam membangun sebuah bisnis juga harus memiliki brief yang tepat serta target pasar yang jelas.

“Misalkan kita mau membuat usaha warung, kita harus tahu target pasar warung manakah yang akan dituju? Apakah untuk para karyawan atau mahasiswa, semuanya harus jelas karena strateginya akan berbeda,” ujar Irma.

Sedangkan menjalankan sebuah bisnis menurut Irma Sustika hanyalah mengikuti tren produk pasar yang sedang ramai disukai oleh pasar. Biasanya menjalankan sebuah bisnis hanya sekadar mengikuti produk yang sudah ada,  lalu mengubahnya sehingga produk yang dibuat pun bukan hasil sendiri melainkan hanya meniru. Jika hanya mengikuti produk yang ada, maka produk tersebut hanya akan memiliki daya saing  dan daya jual yang rendah. 

“Diversifikasi terhadap bisnis sangatlah penting agar bisnis memiliki karakter. Jangan membuka bisnis hanya karena sedang zaman, bisnis cenderung tidak stabil. Dan jangan pernah mengecilkan bisnis Anda. Bisnis rumahan bukanlah bisnis murahan,” pungkasnya.

Irma berpesan agar saat membangun sebuah bisnis dan membuat sebuah produk, harus terfokus pada satu bidang agar mudah diingat dan juga memiliki nilai jual dan manfaat untuk para konsumen. Selain itu, dalam membangun sebuah bisnis juga diperlukan rasa sabar dan menikmati semua proses yang dijalani. Itulah pentingnya memiliki alasan serta tujuan usaha yang jelas, sehingga ketika menghadapi hambatan, pelaku usaha dapat menikmati proses tersebut dan tetap fokus untuk menghasilkan penjualan yang bagus.