Kepala Dinas Koperasi Karangasem I Nengah Toya (Foto: Dok. BALI EXPRESS)

Denpasar, MNEWS.co.id – Beberapa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Karangasem, Bali, memilih untuk menutup sementara di tengah penyebaran COVID-19. Hal ini terjadi sejak pertengahan Maret lalu hingga kini. Beberapa di antaranya memilih tutup, lantaran penghasilannya merosot drastis, bahkan ada yang mencapai jutaan rupiah.

Oleh karena itu, Dinas Koperasi dan UMKM Karangasem pun terus mendata usaha yang terdampak situasi saat ini. Jumlahnya merata di setiap kecamatan. Pemerintah pun membuka pendaftaran untuk mendata lalu diusulkaan ke Kementerian Koperasi agar mendapat bantuan.

I Nengah Toya, Kepala Dinas Koperasi Karangasem mengatakan, terkait kebijakan pemberian bantuan, pemerintah pusat yang menentukan. “Apakah UMKM dibebaskan pajak sekitar enam bulan, atau UMKM yang ambil KUR akan diberikan subsidi bunga, ini belum dipastikan,” katanya.

Pelaku usaha yang terdampak akibat pandemi COVID-19 terus meningkat setiap harinya di Karangasem. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM hingga Senin (27/4/20), usaha yang terkena dampak mencapai 1.041 jenis usaha.

Ribuan usaha ini rata-rata bergerak di bidang prdagangan nonkuliner, seperti usaha kacamata, fotokopi dan lainnya. Alasan pengusaha menutup usaha karena pemasukannya kecil.  Data tersebut sudah dikirim ke Pemerintaah Provinsi Bali, dan akan diteruskan ke Kementerian Koperasi. Toya belum berani memastikan, kapan akan diberi bantuan.