Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: Google)
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: Google)

Surabaya, MNEWS.co.id – Sebagai salah satu program untuk mendorong perekonomian daerah, pada tahun 2019, Bank Indonesia perwakilan Jawa Timur berencana memfasilitasi sejumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut masuk ke pasar digital atau dalam jaringan (daring/online).

“Rencana yang sedang kami jalankan tahun 2019 adalah menyambungkan UMKM ke marketplace online, sebab secara produk UMKM Jatim sudah cukup baik, khususnya terkait dengan pengemasannya,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur Difi A. Johansyah di Surabaya, Selasa (12/3/2019) dilansir dari Kantor Berita Antara.

Rencana kedua, lanjutnya, adalah mendorong konektivitas produk kopi di Jawa Timur dan beberapa produk pangan karena potensinya yang cukup bagus.

Difi mengatakan, terkait produk kopi, BI telah menggandeng Dewan Kopi Indonesia dengan menggelar Hari Kopi Nasional, ditambah dengan dukungan pemerintah daerah untuk menjadikan produk kopi Jatim lebih dikenal sehingga dapat menambah pemasukan bagi para petani kopi.

BI juga telah menggelar beberapa pelatihan pengelolaan panen dan pascapanen bagi petani kopi untuk pengingkatan kualitas kopi lokal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kopi lokal.

Sementara terkait upaya menyambungkan UMKM Jatim ke daring, hal itu sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menargetkan pada akhir 2019 ada sebanyak 27 ribu UMKM di Jatim  bisa masuk pasar digital, karena potensinya yang cukup besar.

Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Jatim telah menyiapkan Warung Digital sebagai langkah mendorong potensi UMKM untuk terus berkembang.

Berdasarkan data Pemprov Jatim, potensi UMKM di wilayah tersebut telah memberi kontribusi tinggi pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim. Bahkan secara nasional, kontribusi di Jatim mencapai 20 persen, nomor dua setelah DKI Jakarta.