Amartha x Bank Sulselbar Media Meet Up. (Foto: Amartha)

Jakarta, MNEWS.co.id – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), perusahaan fintech pionir peer-to-peer lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, mencatatkan peningkatan penyaluran permodalan untuk wilayah Sulawesi.

Hingga Oktober 2021, Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar 450 miliar rupiah, meningkat 96% jika dibandingkan penyaluran sepanjang tahun 2020 yakni sebesar 230 miliar rupiah.

Selama beroperasi di Sulawesi sejak tahun 2019, Amartha telah menjangkau lebih dari 100.000 mitra perempuan pengusaha mikro yang tersebar di 2.156 desa di Sulawesi, mulai dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Hingga saat ini, Amartha mengelola 79 poin operasional di wilayah Sulawesi yang didukung oleh lebih dari 400 tenaga lapangan.

Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha memaparkan, “Di awal tahun 2021 lalu, Amartha menargetkan pertumbuhan sebesar 40% untuk wilayah Sulawesi. Hingga Oktober ini, tercatat sudah tumbuh 96%, artinya sudah melampaui target. Penyaluran pendanaan ke luar pulau Jawa memang cukup mendominasi di Amartha, yakni mencapai 65% dari total penyaluran. Ini sejalan dengan peraturan OJK yang mengimbau pelaku fintech untuk turut mendongkrak ekonomi di luar Jawa melalui akses permodalan,”

Angka outstanding loan wilayah Sulawesi juga mengalami peningkatan, yakni sebesar 303 miliar rupiah di tahun 2021, lebih tinggi 146% dari jumlah outstanding loan 2020 yakni 123 miliar rupiah. Sebagian besar penyaluran dimanfaatkan para mitra Amartha untuk menggarap sektor perdagangan skala mikro, karena terbukti lebih stabil.

Untuk memastikan setiap usaha para mitra tetap dapat produktif dan menghasilkan keuntungan, Amartha mengerahkan lebih dari 400 tenaga lapangan yang tersebar di Sulawesi. Tenaga lapangan memainkan peranan yang sangat penting, karena bertanggung jawab langsung dengan para mitra untuk memonitor perkembangan bisnisnya.

Dian Handayani, Head of Micro Business Amartha wilayah Sulawesi menyampaikan, “Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Amartha dalam mengembangkan potensi UMKM di Sulawesi adalah terbatasnya literasi digital para mitra. Bahkan untuk smartphone saja, tidak semua mitra memilikinya. Oleh sebab itu, peranan tenaga lapangan sangat krusial. Merekalah yang memperkenalkan literasi digital ke mitra Amartha agar mitra terbuka pada inovasi,”

Berdasarkan laporan Sustainability Amartha periode 2020, rata-rata pendapatan mitra Amartha di Sulawesi mengalami peningkatan sebesar 69% sejak bergabung dengan Amartha. Bahkan, jumlah karyawan yang dipekerjakan meningkat 11%, setelah bergabung dan menerima pendanaan.

Ini merupakan sebagian dampak yang diciptakan dari bisnis Amartha, dan masih banyak lagi indikator yang menunjukkan perbaikan kualitas hidup seperti tingkat pendidikan anak-anak mitra yang semakin membaik, atau kemampuan mitra untuk membeli aset baru setelah bergabung dengan Amartha.

Aria kembali menambahkan, Amartha sangat mengutamakan prinsip bisnis yang berkelanjutan serta menciptakan dampak sosial yang berlipat ganda (multiplier effect).

Amartha memastikan setiap mitra diberikan credit scoring yang tepat, sehingga tidak mengalami overdebt atau kelebihan utang, dan menerapkan sistem bagi hasil yang transparan. Mitra tidak akan membayar bunga berlipat ganda jika terlambat membayar tagihan, dan risiko gagal bayar juga diminimalisir dengan menggunakan sistem tanggung renteng.

Kolaborasi dengan Bank Sulselbar

Salah satu strategi Amartha untuk mempercepat penyaluran permodalan bagi UMKM adalah dengan menjalin kemitraan strategis dengan pihak perbankan. Di Sulawesi, Amartha berkolaborasi dengan Bank Pembangunan Daerah Sulselbar untuk menyediakan akses permodalan bagi perempuan pengusaha mikro wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Bank Sulselbar sebagai bank daerah memiliki visi besar untuk berkontribusi membangun ekonomi masyarakat di wilayah timur Indonesia, salah satunya dengan memberikan akses permodalan bagi berbagai sektor usaha. Melalui kerja sama dengan Amartha, Bank Sulselbar berencana melakukan ekspansi penyaluran modal usaha untuk segmen yang lebih luas lagi, yakni usaha ultra mikro.

Irmayanti Sulthan, Direktur TI dan Operasional Bank Sulselbar menjelaskan, “Sebagai bank daerah yang senantiasa berupaya untuk membangun potensi daerah dan pemberdayaan UMKM lokal, rencana kerja sama fintech seperti Amartha merupakan salah satu langkah strategis yang kami ambil untuk mewujudkan akselerasi digitalisasi UMKM khususnya di daerah Sulawesi. Bank Sulselbar memiliki jangkauan nasabah yang luas, sedangkan Amartha memiliki teknologi yang mendukung inklusi keuangan. Inilah kerja sama yang kami harap, saling menguntungkan, untuk pembangunan kesejahteraan merata,”

Dalam mengembangkan potensi UMKM di Sulawesi, Bank Sulselbar memiliki serangkaian program yang ditujukan untuk menjangkau segmen usaha mikro seperti edukasi literasi dan inklusi keuangan yang telah diikuti oleh lebih dari 16.000 peserta.

Bank Sulselbar juga aktif dalam mengadopsi digitalisasi dalam pelayanannya. Sebut saja  QRIS, ATM CRM, mobile banking, CMS, kolaborasi fintech dan market place untuk pembayaran pajak dan retribusi (GoTo, Shopee) yang merupakan layanan digital dari Bank Sulselbar, untuk memudahkan nasabah dalam mengakses layanan keuangan.

Ke depannya, Bank Sulselbar menargetkan 6.600 user UMKM dalam setahun dengan maksimal pencairan Rp 15 juta per user untuk tenor maksimal satu tahun. Sehingga diharapkan target realisasi kolaborasi pola channeling dapat mencapai Rp 100 miliar.

Target Amartha di Sulawesi

Melihat potensi UMKM yang sangat besar di Sulawesi, Amartha menargetkan penyaluran hingga 600 miliar rupiah di akhir tahun 2021 ini, dan sebesar satu triliun  di tahun 2022 mendatang.

Amartha juga optimis dapat menjangkau lebih dari 200.000 perempuan pengusaha mikro di Sulawesi pada tahun depan, serta berencana untuk melakukan ekspansi hingga ke Sulawesi Utara dengan membuka 60 titik operasional baru.

Secara umum, Amartha menargetkan penyaluran sebesar 2,5 triliun rupiah hingga akhir tahun 2021 di seluruh wilayah operasional Amartha, serta menjangkau satu juta perempuan pengusaha mikro di lebih dari 18.900 desa. Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan hampir lima triliun rupiah kepada lebih dari 870.000 mitra Amartha.

“Amartha sangat optimis untuk dapat menggarap pasar di wilayah Sulawesi. Terlebih dengan adanya kolaborasi bersama Bank Sulselbar, yang sudah terbukti berpengalaman dalam menggarap potensi UMKM di wilayah Sulawesi. Harapannya, kerja sama ini dapat menjadi penggerak bagi instansi lainnya untuk bersama-sama menciptakan dampak sosial dan ekonomi melalui fintech seperti Amartha,” tutup Aria.