Ketua Umum Akumindo Ikhsan Ingratubun. (Foto: Warta Ekonomi)

Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengemukakan Ramadan dan Idul Fitri selalu menjadi momentum kenaikan penjualan, terutama untuk segmen sandang dan pangan. Namun melihat situasi saat ini, Ikhsan memperkirakan bisnis UMKM akan jauh menurun.

“Tahun lalu untuk bisnis makanan dan fesyen paling sedikit naik 50 persen sejak awal Ramadan sampai Idul Fitri. Tapi melihat kondisi sekarang jauh turun, bisa sampai 80 persen dibandingkan kondisi normal,” katanya.

Pandemi COVID-19 yang masih belum usai tertanggulangi di Tanah Air diperkirakan menekan omzet bisnis UMKM selama Ramadan dan Idul Fitri. Hal ini makin diperberat dengan adanya kebijakan larangan mudik yang mulai berlaku pada 24 April 2020.

Ikhsan pun mengaku tak memasang prospek positif untuk bisnis UMKM selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Strategi pemasaran pun disebutnya terbatas lewat kanal online. Sebab, banyak kota-kota besar yang memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Sebelumnya, pemerintah berupaya menyelamatkan UMKM di tengah pandemi corona. Selain penghapusan pajak selama 6 bulan, pemerintah mendorong peningkatan daya beli atas produk UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pemerintah menyiapkan program stimulus daya beli UMKM. Dengan begitu, permintaan akan tetap terjaga. Selain itu Teten menyebutkan program integrasi pelaksanaan bantuan sosial berupa kartu sembako murah dengan pelibatan warung-warung tradisional